Liputan6.com, Jakarta - Meta menyadari bahwa ancaman penipuan siber tidak cukup diatasi hanya dengan teknologi. Peran aktif pengguna juga sangat penting agar dapat terhindar dari penipuan, misalnya dengan lebih waspada dan berhati-hati saat berinteraksi di platform digital.
Dalam acara APAC Press Briefing – Meta’s Anti-Scams Efforts, baru-baru ini, Global Head of Security Policy and Counterfraud Meta Nathaniel Gleicher, menekankan pentingnya edukasi dan kewaspadaan pribadi sebagai kunci utama.
Ia membagikan tiga tips sederhana yang bisa dilakukan oleh siapa saja untuk melindungi diri dari penipuan di platform media sosial.
"Saat berinteraksi di platform Meta atau di mana pun di internet, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan orang untuk menjaga diri mereka tetap aman," ujar Gleicher.
Tiga tips mencegah penipuan online tersebut antara lain:
- Perlambat 'langkah' saat mendapat tawaran mencurigakan
- Waspada jika tawaran terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan
- Aktifkan fitur autentikasi dua faktor (2FA) untuk semua akun
Fitur Keamanan Baru WhatsApp untuk Pengguna
Selain memberikan tips, Meta juga terus meluncurkan fitur keamanan baru yang berguna untuk melindungi pengguna secara proaktif, terutama di WhatsApp.
Product Management Director, Maxime Prades, mengatakan WhatsApp kini dilengkapi dengan fitur kartu konteks (context cards) saat pengguna diundang ke sebuah grup.
Kartu ini akan memberikan informasi penting tentang grup dan siapa yang mengundang Anda, sehingga pengguna bisa lebih waspada sebelum bergabung.
Prades menambahkan bahwa ada taktik umum dari para penipu, yaitu memindahkan percakapan dari situs web lain ke grup WhatsApp.
Untuk mengatasi hal ini, WhatsApp kini akan memberikan lebih banyak informasi dan tips keamanan tentang grup yang akan Anda ikuti, termasuk konteks tentang para anggotanya.
Fitur ini juga memberikan opsi untuk keluar dari grup tanpa notifikasi, sehingga pengguna memiliki kontrol penuh atas interaksi yang tidak diinginkan dan memiliki lebih banyak informasi untuk membuat keputusan.
Edukasi Meluas dan Pencegahan Aktif
Meta juga memperkuat komitmennya terhadap edukasi pengguna melalui berbagai kampanye di kawasan Asia Pasifik (APAC).
Salah satu contohnya adalah kampanye "Is This Legit" yang bertujuan untuk membantu pengguna mengidentifikasi penipuan. Kampanye ini telah menjangkau lebih dari 43 juta orang di tujuh negara di APAC sejak awal Agustus 2025.
Pencegahan aktif juga menjadi fokus utama dalam pencegahan. Tahun lalu, Meta bekerja sama dengan Kepolisian Singapura dan GovTech dalam program uji coba untuk berbagi URL penipuan dan phishing.
Hasilnya, selama tujuh atau delapan bulan terakhir, Meta berhasil menindak lebih dari 17.000 aset berbahaya yang melanggar dan mencegah banyak orang jadi korban dari menjalin kemitraan ini.
Pentingnya Otentikasi Dua Faktor
Dari semua tips yang diberikan, Gleicher menekankan bahwa otentikasi dua faktor (2FA) adalah lapisan keamanan paling dasar namun sangat penting.
Ia juga mengingatkan bahwa banyak orang sering lupa jika email pribadi sebenarnya adalah kunci utama identitas online mereka.
"Dengan mengaktifkan 2FA dan layanan passkey yang kini banyak tersedia, pengguna dapat melindungi akun mereka, tidak hanya akun perbankan, tetapi juga akun email pribadi,” ucap Gleicher.
Langkah sederhana ini bisa mencegah hacker atau penipu mengambil alih identitas digital Anda. Dengan begitu, mereka kehilangan senjata utama untuk melakukan serangan.
Cara ini juga menjadi kunci penting untuk melindungi diri dari penipuan yang semakin canggih.