Jakarta -
Dosen Fisip Universitas Andalas (Unand) Ilham Aldelano Azre mengapresiasi pidato Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Sidang Bersama DPR dan DPD RI tahun 2024. Ia menilai pidato tersebut menjadi seruan penting untuk memperkuat posisi perempuan dalam politik.
"Pidato Ketua DPR RI Puan Maharani ini adalah seruan penting untuk memperkuat posisi perempuan dalam politik Indonesia," ujar Azre dalam keterangannya, Senin (19/8/2024).
Azre mengatakan pesan Puan tentang perempuan sarat akan makna yang kuat. Pasalnya, pidato tersebut menyoroti soal pentingnya peran perempuan, termasuk dalam dunia politik dan kaitannya dengan pembangunan nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pidato Ketua DPR RI Puan Maharani pada 16 Agustus 2024 tidak hanya menyoroti pentingnya peran perempuan dalam pembangunan nasional tetapi juga menekankan krusialnya partisipasi perempuan dalam politik," paparnya.
Adapun dalam pidatonya, Puan menyoroti pentingnya kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Sebab, hingga saat ini masih banyak yang memiliki pemikiran patriarki, di mana perempuan dianggap lemah dan tidak berdaya. Akibat kurangnya dukungan terhadap partisipasi perempuan, Puan menyebut seolah-olah hanya ada 'His-story' dan tidak ada 'Her-story' sehingga cara pikir dan sikap seperti itu harus diubah.
Meski demikian, Puan menyoroti isu kesetaraan dengan tetap harus mengakui dan menghormati kodrat masing-masing yang berbeda antara perempuan dan laki-laki. Dalam hal ini, perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama untuk maju, sejahtera, berkarya, berprestasi, dan hak yang sama dalam pekerjaan serta jabatan-jabatan publik.
Azre yang merupakan Dosen Departemen Administrasi Publik Universitas Andalas ini mengatakan Puan merupakan figur politisi yang cukup punya pengaruh terhadap isu pemberdayaan perempuan. Kehadiran Puan sebagai tokoh pemegang kebijakan publik itu pun menunjukkan representasi perempuan yang dapat mendukung kebijakan penting bagi sesama perempuan.
"Puan, sebagai figur perempuan yang telah menduduki posisi strategis dalam pemerintahan, dengan jelas menunjukkan bagaimana representasi perempuan di panggung politik dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang lebih inklusif dan berpihak pada kepentingan perempuan," jelas Azre.
Lebih lanjut, Azre mengatakan pesan tentang partisipasi perempuan disampaikan kuat oleh Puan karena mayoritas tamu undangan Sidang Bersama DPR-DPD adalah laki-laki. Menurutnya, kelugasan Puan merupakan langkah ciamik untuk menunjukan kekuatan perempuan.
"Dalam pidatonya, Puan menekankan bahwa peningkatan partisipasi perempuan dalam politik adalah kunci untuk mencapai keseimbangan dan keadilan dalam pengambilan keputusan," ucapnya.
Direktur Lembaga Survei Spektrum Politika Indonesia itu pun mengungkapkan pidato Puan dapat membangkitkan semangat para perempuan untuk terjun ke dunia politik di tengah banyaknya tantangan. Mulai dari hambatan struktural hingga stereotip gender.
"Puan mendorong agar lebih banyak perempuan berani tampil dan berkontribusi dalam politik," terangnya.
"Ini bukan hanya tentang kuota, tetapi tentang menciptakan ruang di mana suara perempuan benar-benar dihargai dan diperhitungkan," sambung Azre.