Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyampaikan secara keseluruhan, nilai ekspor Jakarta pada Januari-Juli 2025 mencapai 9,79 miliar dolar AS, atau naik 38,88 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.
Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin, mengatakan lonjakan ekspor juga terlihat dari perkembangan secara tahunan, yakni berupa kenaikan 18,47 persen pada Juli 2025 dibandingkan Juli 2024.
"Pada Juli 2025, nilai ekspor Jakarta tercatat sebesar 1,53 miliar dolar AS, meningkat dari Juli 2024, meningkat 18,47 persen dari Juli 2024," kata Hasanudin.
Pihaknya pun mencatat kenaikan ekspor Januari-Juli 2025 tidak terlepas dari perkembangan nilai ekspor sejumlah komoditas. Dari sepuluh komoditas utama, alas kaki mencetak peningkatan ekspor terbesar, yakni naik hingga 277,59 persen atau senilai 1,36 miliar dolar AS.
Kemudian, berdasarkan sektor, industri pengolahan menjadi pilar utama pertumbuhan ekspor nonmigas. Sektor tersebut mencatat kenaikan ekspor sebesar 2,75 miliar dolar AS atau atau 41,09 persen.
Sementara itu, sektor lain justru menunjukkan tren sebaliknya. Ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 9,27 juta dolar AS, dan ekspor dari sektor pertambangan dan lainnya merosot 0,76 juta dolar AS.
Baca juga: Jakarta alami deflasi 0,05 persen pada Agustus 2025
Berdasarkan negara tujuan pada Januari-Juli 2025, total nilai ekspor ke sepuluh negara tujuan utama mencapai 6,65 miliar dolar AS, atau tumbuh 39,32 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Peningkatan ekspor itu disebabkan kenaikan nilai ekspor ke sepuluh negara tujuan ekspor utama dibandingkan dengan Januari-Juli 2024.
Nilai ekspor ke Amerika Serikat mengalami peningkatan terbesar, yaitu 658,74 juta dolar AS (104,50 persen), sehingga memicu pertumbuhan ekspor Kota Jakarta pada periode Januari-Juli 2025.
Peningkatan ekspor kelompok komoditas alas kaki sebesar 484,63 juta dolar AS (368,51 persen) mendorong lonjakan ekspor ke Amerika Serikat.
Selanjutnya, tujuan negara ekspor lainnya yang mengalami peningkatan adalah Thailand sebesar 504,41 juta dolar AS (151,36 persen) dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.
Kelompok komoditas yang mendorong pertumbuhan ekspor adalah logam mulia dan perhiasan/permata sebesar 414,21 juta dolar AS (15.571,80 persen) dibandingkan Januari-Juli 2024.
Baca juga: DKI jadi penyumbang tertinggi struktur ekonomi Indonesia tahun 2025
Baca juga: Ekspor Jakarta Januari-Juni 2025 capai 8,25 miliar dolar AS
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.