Lafadz Adzan Lengkap: Arab, Latin, Arti, dan Cara Menjawabnya

Ilustrasi(Antara)

Bagi umat Islam, adzan bukan sekadar penanda waktu, melainkan panggilan suci untuk menghadap Sang Pencipta. Memahami lafadz adzan dengan benar, baik dari segi pengucapan (makhraj) maupun maknanya, merupakan hal mendasar yang perlu dikuasai oleh setiap Muslim, khususnya bagi mereka yang bertugas sebagai muadzin. Adzan dikumandangkan lima kali sehari semalam sebagai seruan untuk menunaikan ibadah salat fardu.

Secara bahasa, adzan berarti pemberitahuan atau seruan. Panggilan ini memiliki keutamaan yang sangat besar dalam syariat Islam. Bahkan, dalam Al-Qur'an, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk segera mengingat Allah ketika seruan salat dikumandangkan, sebagaimana tercantum dalam Surat Al-Jumu'ah ayat 9. Berikut adalah panduan lengkap mengenai bacaan adzan, mulai dari teks Arab, latin, terjemahan, hingga tata cara menjawabnya.

Lafadz Adzan Lengkap (Arab, Latin, dan Artinya)

Berikut adalah urutan bacaan adzan yang standar dikumandangkan untuk salat Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Lafadz ini dibacakan dengan lantang dan merdu untuk memanggil kaum Muslimin menuju kemenangan.

1. Allahu Akbar (Dibaca 4x)

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Latin: Allāhu Akbar, Allāhu Akbar (2x)
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.

2. Syahadat Tauhid (Dibaca 2x)

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Latin: Asyhadu allā ilāha illallāh
Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.

3. Syahadat Rasul (Dibaca 2x)

أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Latin: Asyhadu anna Muhammadar rasūlullāh
Artinya: Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

4. Hayya 'alash Shalah (Dibaca 2x)

حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ

Latin: Hayya 'alash shalāh
Artinya: Marilah mendirikan salat.

5. Hayya 'alal Falah (Dibaca 2x)

حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ

Latin: Hayya 'alal falāh
Artinya: Marilah menuju kemenangan.

6. Takbir Akhir (Dibaca 2x)

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Latin: Allāhu Akbar, Allāhu Akbar
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.

7. Tahlil (Dibaca 1x)

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Latin: Lā ilāha illallāh
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah.

Lafadz Adzan Subuh (Penambahan Khusus)

Khusus untuk adzan Subuh, terdapat penambahan kalimat yang disisipkan setelah bacaan Hayya 'alal falāh dan sebelum takbir akhir. Penambahan ini bertujuan untuk mengingatkan umat Islam bahwa beribadah salat lebih baik daripada melanjutkan tidur. Berikut lafadznya:

الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ

Latin: Ash-shalātu khairum minan naum (2x)
Artinya: Salat itu lebih baik daripada tidur.

Cara Menjawab Adzan Sesuai Sunnah

Mendengarkan dan menjawab adzan memiliki keutamaan tersendiri. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menirukan apa yang diucapkan oleh muadzin sebagai bentuk penghormatan terhadap panggilan Allah. Berikut adalah panduan cara menjawabnya:

• Menirukan Ucapan Muadzin: Ketika muadzin mengucapkan kalimat takbir, syahadat, dan tahlil, pendengar disunnahkan mengucapkan kalimat yang sama persis.
• Menjawab Hayya 'ala...: Khusus ketika muadzin mengucapkan Hayya 'alash shalāh dan Hayya 'alal falāh, pendengar tidak menirukan kalimat tersebut, melainkan menjawab dengan bacaan hauqalah:

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Latin: Lā haula wa lā quwwata illā billāh
Artinya: Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.

• Menjawab Adzan Subuh: Ketika muadzin mengucapkan Ash-shalātu khairum minan naum, maka dijawab dengan:

صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ وَأَنَا عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ

Latin: Shadaqta wa bararta wa ana 'ala dzalika minasy syahidina.
Artinya: Benar dan baguslah ucapanmu itu dan aku termasuk orang-orang yang menyaksikan hal itu.

Doa Setelah Adzan

Setelah adzan selesai berkumandang, umat Islam sangat dianjurkan untuk memanjatkan doa. Waktu antara adzan dan iqamah merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Berikut adalah doa setelah adzan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

Latin: Allāhumma rabba hādzihid da'watit tāmmah, washshalātil qāimah, āti Muhammadanil wasīlata wal fadhīlah, wab'atshu maqāmam mahmūdanil ladzī wa'adtah.
Artinya: Ya Allah, Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan salat yang ditegakkan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Nabi Muhammad, dan bangkitkanlah beliau pada kedudukan yang terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan.

Keutamaan Adzan dan Muadzin

Menjadi seorang muadzin atau orang yang mengumandangkan adzan memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah SWT. Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa muadzin akan memiliki leher yang panjang (kiasan untuk kemuliaan atau banyak pahala) pada hari kiamat. Selain itu, suara adzan yang sampai ke telinga makhluk lain, baik jin maupun manusia, akan menjadi saksi bagi muadzin tersebut di akhirat kelak.

Penting bagi kita untuk tidak sekadar menganggap adzan sebagai rutinitas audio harian, melainkan sebagai peringatan spiritual untuk kembali menyucikan diri melalui ibadah salat. Seperti yang tersirat dalam Surat Al-Baqarah ayat 43, perintah mendirikan salat seringkali disandingkan dengan menunaikan zakat dan ruku' bersama orang-orang yang ruku', yang diawali dengan panggilan adzan.

Dengan memahami lafadz adzan beserta maknanya, diharapkan kualitas ibadah kita semakin meningkat, dimulai dari menyambut panggilannya dengan hati yang khusyuk dan penuh kesiapan.