Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki banyak 'senjata' untuk mengurangi emisi gas rumah kaca global. Misalnya yang paling banyak menyerap karbon adalah mangrove dan gambut.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk 286 juta jiwa, menjadikan Indonesia memegang peran penting dalam agenda global untuk tantangan perubahan iklim. Dia menyebut Indonesia memiliki keunggulan komperatif dari sisi geografis untuk pengurangan emisi gas rumah kaca.
"Diperlukan langkah-langkah yang nyata dan terintegrasi. Kita memiliki keunggulan komperatif luar biasa," ungkap Hanif saat memberikan sambutan secara virtual di acara Forum Nasional Pekan Iklim Bali 2025, Denpasar, Senin lalu (25/8/2025).
Pertama adalah Indonesia memiliki hutan mangrove dengan luas 3,4 juta hektare dengan habitatnya seluas 700 ribu hektare. Menurut Hanif, dengan memiliki hutan mangrove cukup besar, Indonesia berperan penting untuk mengurangi karbon global secara maksimal.
Foto: Dok: PIS
Penanaman Bibit Mangrove
"Keberadaan mangrove sebesar 3,4 juta hektare yang hampir ada di seluruh provinsi kecuali provinsi yang ada di pegunungan, ekosistem ini sangat penting keberadaannya. Mangrove dengan kapasitas kemampuannya mampu penyerapan emisi luar biasa tidak kita ganggu dengan alasan apapun. Kita memiliki mangrove 20% dari mangrove dunia, ini sesuatu jumlah yang sangat besar," bebernya.
Kemudian selain itu, Hanif mengungkapkan Indonesia juga memiliki ekosistem gambut seluas 13,1 juta-13,4 juta hektare di hampir 7-8 provinsi di Indonesia.
"Ini memiliki serapan karbon yang sangat besar. Bahkan lebih dari 56,6 juta ton karbon tersimpan di ekosistem gambut," ucapnya.
Namun demikian katanya hari ini gambut Indonesia mengalami masalah serius yaitu munculnya hampir 300 lebih Km kanal-kanal yang membelah lahan gambut untuk perkebunan. Kanal-kanal ini berdampak pada kekeringan lahan gambut.
"Ini menjadi perhatian serius kita. Keberadaan ekosistem ini tidak boleh dinafikan maka diharapkan Indonesia mampu berkontribusi sangat besar dan contoh dunia untuk penanganan emisi gas rumah kaca," sebutnya.
Lalu, Indonesia juga memiliki hutan cukup besar, yakni 12,7 juta hektare yang tersebar hampir di seluruh provinsi. Indonesia juga punya padang lamun hingga coral reef atau terumbu karang dengan luasanya cukup besar. Ini sangat penting bagi Indonesia mengurangi gas emisi rumah kaca global dengan caranya sendiri.
"Indonesia berkomitmen untuk mengurangi gas rumah kaca dengan caranya sendiri sebesar 31,89% dan upaya dukungan internasional sebesar 43,20%," serunya.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PBB Sebut RI dalam Bahaya, Ungkap Fakta Mengerikan Ini