Bogor -
Polres Bogor menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Simpamkota) atau penanganan konflik pemilu pada Pilkada Gubernur dan Bupati di Kabupaten Bogor 2024. Simulasi melibatkan 900 personil gabungan dari TNI-Polri dan jajaran Pemkab Bogor.
Simulasi penanganan konflik pilkada dilakukan mulai dari tahapan kampanye, penghitungan suara, hingga penetapan bupati terpilih. Konflik yang terjadi di setiap tahapan pilkada ditangani dalam skenario tertentu oleh petugas gabungan.
Pantauan detikcom, Senin (19/8/2024), dalam simulasi sispamkota tampak sekelompok massa yang tidak menerima hasil penghitungan suara dan penetapan Bupati Bogor terpilih, melakukan unjukrasa. Polres Bogor yang didukung personil Brimob Polda Jawa Barat dan Brimob Kedunghalang, berupaya membubarkan massa yang mulai anarkis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam skenarionya, kendaraan water canon, hingga tembakan gas air mata dilepaskan untuk membubarkan massa. Sejumlah orang diduga provokator diamankan.
Skenario pengamanan juga dilakukan terhadap sejumlah massa, yang melakukan penjarahan di sebuah mall di Kabupaten Bogor. Aksi penjarahan ini merupakan bagian dari buntut konflik dalam Pilkada 2024.
"Hari ini kita laksanakan (simulasi) Sispamkota, kita cek kesiapan personil, baik itu TNI, Polri, dalam rangka kesiapan pengamanan Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur, pilkada Bupati-Wakil Bupati," kata Kapolres Bogor AKBP Wahyu Wahyu Anggoro, di Stadion Pakansari Bogor.
Rio menyebut, Polres Bogor bersama TNI siap melaksanakan pengamanan proses dan tahapan Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor.
"Kita bisa melihat bahwa semua anggota secara konprehensif, secara koordinasi, sudah bersatupadu, adanya kerjasama antara Polri-TNI, dengan seluruh stakeholder," kata Rio.
"Insyaallah kita siap dalam pengamanan ini, insyaallah kita siap untuk mengamankan pilkada, agar aman, agar lancar dan sukses, dalam rangka ketulusan dan kehati-hatian kita kepada masyarakat Kabupaten Bogor," sambungnya.
(sol/azh)