KETUA Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menanggapi pencopotan Abdul Kadir Karding sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).
“Semua kan kewenangan Presiden,” kata Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat ini setelah pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin, 8 September 2025.
Cak Imin enggan menanggapi apakah pencopotan Karding dikarenakan foto Menteri P2MI itu viral saat bermain domino dengan pengusaha yang pernah berperkara dalam kasus pembalakan liar, Aziz Wellang.
“Saya enggak tahu. Setiap kabinet adalah kewenangan Presiden,” kata Cak Imin.
Presiden Prabowo Subianto mencopot tiga menteri dan satu menteri koordinator pada Senin sore, 8 September 2025. Mereka yang dicopot adalah Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan; Menteri Koperasi Budi Arie; Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo; Menteri Keuangan Sri Mulyani; dan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding.
Selain reshuffle, Prabowo juga melantik satu menteri dan wakil menteri baru, yakni Kementerian Haji dan Umrah. Para menteri dan wamen dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 2025.
Kepres ini mengangkat Haji Mochamad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah; Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah; Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan; Mukhtarudin sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI); dan Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi.
Pencopotan Karding dilakukan setelah fotonya bermain domino bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni viral. Karding meminta publik tidak menyalahkan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni atas foto mereka bermain domino bersama eks tersangka kasus pembalakan liar Aziz Wellang. Karding menyebut dirinya yang mengundang Raja Juli untuk datang ke tempatnya saat foto itu diambil.
Karding mengatakan Raja Juli datang ke sebuah posko tempatnya berkumpul dengan organisasi sosial masyarakat atau ormas Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS). Karding adalah sekretaris jenderal ormas kedaerahan tersebut.
"Prinsipnya yang mengundang Raja Juli itu saya dan itu di posko saya. Jadi kalau ada apa-apa, saya tanggung jawab penuh. Jangan salahkan Raja Juli," kata Karding kepada wartawan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Senin, 8 September 2025.