Waspada! Anak Bisa Terpapar Radikalisme dari Gim Online

19 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya Ida Widayati (kanan). Foto: Diskominfo Surabaya

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan masyarakat mengenai bahaya infiltrasi paham radikal melalui ruang digital. BNPT mencatat sedikitnya 13 anak dari berbagai daerah di Indonesia terhubung melalui permainan daring yang dijadikan pintu masuk jaringan simpatisan teroris.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun menggandeng Densus 88 Antiteror Polri untuk memperkuat upaya pencegahan masuknya paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme di kalangan anak-anak. Kolaborasi ini menjadi langkah antisipatif menghadapi ancaman ideologi ekstrem yang kini merambah dunia digital, termasuk gim daring.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya Ida Widayati, menegaskan radikalisme sebagai bentuk kekerasan psikis yang mengancam tumbuh kembang anak.

"Ini adalah salah satu bentuk kekerasan psikis. Karena terornya itu tidak kelihatan, tahu-tahu akan mengubah karakter anak ini seperti apa,” kata Ida Widayati, Sabtu (11/10).

Menurut Ida, kerja sama dengan Densus 88 menjadi momentum penting untuk memperluas edukasi bagi guru dan siswa tentang bahaya radikalisme serta pentingnya berinternet secara sehat.

"Sebetulnya upaya-upaya pencegahan untuk berinternet sehat itu sudah lama kita lakukan. Tapi ini dapat materi baru yang harus kita sampaikan ke anak-anak," ujarnya.

Selain itu, Ida menyebut, Pemkot Surabaya terus menjalin kolaborasi lintas perangkat daerah (PD), termasuk dengan Dinas Pendidikan (Dispendik). Untuk itu, edukasi tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga orang tua agar lebih memahami cara berkomunikasi dengan anak di era digital.

"Sebagian besar orang tua merasa anaknya aman karena diam di kamar. Padahal, bisa jadi mereka sedang belajar sesuatu yang akhirnya merusak secara psikologis,” jelasnya.

Untuk memperkuat ketahanan sosial, Ida menegaskan pemkot juga mengoptimalkan peran Kampung Pancasila sebagai ruang edukasi masyarakat melalui pilar sosial budaya dan kemasyarakatan. "Kita akan memberikan materi ini (pencegahan radikalisme) di pilar sosial budaya dan kemasyarakatan," imbuh Ida.

Selain melalui lembaga formal, pihaknya turut melibatkan berbagai komunitas anak di Kota Surabaya. Seperti di antaranya, Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes), Forum Anak Surabaya (FAS), hingga Duta Generasi Berencana (Genre) dalam kampanye anti-kekerasan dan wawasan kebangsaan. "Anak-anak FAS bisa bicara di balai RW masing-masing, menyampaikan materi pencegahan kekerasan dari anak ke anak dan responsnya bagus,” ujar Ida.

Menurut Ida, pendekatan dari anak ke anak terbukti efektif, terutama saat dikolaborasikan dengan siswa Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). "Kita juga bekerja sama dengan adik-adik yang sudah ikut di Paskib. Itu juga memberikan materi wawasan kebangsaan ke sesama dan ini efektif sekali, kita bergerak dari anak ke anak,” paparnya.

Meski begitu, Ida kembali menegaskan peran orang tua tetap menjadi kunci utama dalam mencegah paparan radikalisme digital. "Peran orang tua untuk mendalami dan masuk ke dunianya anak-anak itu sangat diperlukan. Karena semakin kesini dunia yang diselami anak-anak tidak semuanya baik," pungkasnya.

Read Entire Article