Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantu eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) serta mineral dan batu bara (minerba) menggunakan APBN total Rp 1,73 triliun untuk tahun 2025 dan 2026.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, Kementerian ESDM mendapatkan tambahan anggaran menjadi Rp 21,6 triliun dalam RAPBN 2026. Salah satu prioritas programnya adalah eksplorasi migas dan minerba.
"Ini juga kebutuhan untuk kegiatan peningkatan produksi, di antaranya kita melakukan percepatan eksplorasi di bidang migas dan juga mineral dan batu bara, sehingga penerimaan negara akan terjadi peningkatan," jelasnya saat ditemui usai Rapat Kerja Komisi XII DPR, Rabu (3/9).
Kegiatan eksplorasi migas maupun minerba biasanya diserahkan sepenuhnya kepada badan usaha. Namun, untuk menggencarkan produksi, pemerintah akan membantu menggunakan APBN.
"Tadinya kita serahkan ke badan usaha, tapi ini prosesnya memerlukan waktu tahunan. Dengan disiapkan data-data lebih lengkap dari pemerintah, termasuk data eksplorasi, kita mengharapkan proses pengumpulan data oleh badan usaha tidak terlalu lama," tutur Yuliot.
Dalam catatan Kementerian ESDM, tambahan anggaran untuk eksplorasi migas sebesar Rp 1,01 triliun, dialokasikan pada tahun 2025 sebesar Rp 512,8 miliar dan Rp 502,2 miliar pada tahun 2026.
Sementara anggaran eksplorasi mineral totalnya Rp 496 miliar, yakni Rp 142,2 miliar untuk 2025 dan Rp 202,3 miliar untuk 2025, serta eksplorasi batu bara sebesar Rp 223 miliar yakni Rp 66,9 miliar untuk 2025 dan Rp 156,1 miliar. Dengan begitu, total anggaran untuk eksplorasi migas dan minerba dalam 2 tahun ini mencapai Rp 1,73 triliun.
Yuliot menambahkan, selain untuk eksplorasi, Kementerian ESDM juga mengalokasikan anggaran untuk peralatan Badan Geologi (Bageol), mencakup kapal Geomarin V senilai Rp 50,9 miliar, kapal pengeboran mineral Rp 44,9 miliar, alat seismik Hi-Res 2D Rp 65 miliar, serta modernisasi peralatan eksplorasi kelautan Rp 77 miliar.
"Kita juga menyiapkan peralatan untuk Badan Geologi di antaranya adalah kapal untuk pengumpulan data. Jadi Geomarin V, ini yang kita perkuat juga untuk bagaimana kegiatan-kegiatan di Badan Geologi itu bisa berdasarkan anggaran 2026 ini," tutupnya.