Muncul Fenomena Banting Harga Sewa Gedung Kantor di Jakarta, Ada Apa?

5 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar perkantoran Jakarta sedang mengalami limpahan pasokan yang terus berdatangan. Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia Martin Samuel Hutapea menguraikan permintaan ruang kantor masih ada, tetapi tidak lagi sekuat masa jayanya satu dekade lalu.

Kelebihan pasokan membuat persaingan antar gedung semakin sengit dan membuat pemilik gedung terpaksa menurunkan harga sewa untuk menarik tenant. Model bisnis yang dahulu mudah kini menuntut strategi lebih agresif.

"Perkantoran itu ada demand. Perkantoran itu kita cuma kelebihan pasokan aja, kita ngga krisis di perkantoran. Kita cuma kelebihan pasokan, sehingga harus banting harga. Sementara kan permintaan perkantoran itu sudah enggak kayak dulu," ujar Martin kepada CNBC Indonesia Senin (8/12/2025).

Kondisi pasar pada era 2000-an hingga awal 2010-an sangat berbeda dengan situasi sekarang. Saat itu, bangunan kantor belum rampung pun sudah diserbu tenant yang berlomba-lomba mengamankan ruang. Kini, meski gedung telah berdiri megah, pengisian ruang justru berjalan sangat lambat.

"Dulu perkantoran belum jadi, masih konstruksi, itu yang tanda tangan sudah 80% itu biasa. Begitu sudah jadi, 90% sampai 95% itu sudah biasa. Sekarang, begitu sudah jadi, yang tanda tangan paling cuma 20%, karena banyak saingan," lanjutnya.

Perubahan kondisi ekonomi turut mempengaruhi performa sektor properti perkantoran. Indonesia pernah mencatat pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, sehingga mendorong geliat pembangunan gedung di mana-mana. Ketika pertumbuhan ekonomi moderat, ekspansi ruang kantor ikut melandai.

"Sama ekonomi kita juga dulu pernah 6,5% economic growth tahun 2010, 2011, sekitar segitu. Dan, sebenarnya sebelum krisis moneter pernah juga di sekitar segitu," katanya.

Pegawai beraktivitas pada salah satu gedung perkantoran pada hari pertama kerja tahun 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Pegawai beraktivitas pada salah satu gedung perkantoran pada hari pertama kerja tahun 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pegawai beraktivitas pada salah satu gedung perkantoran pada hari pertama kerja tahun 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pertumbuhan ekonomi tinggi membuat banyak pengembang berlomba membangun gedung baru tanpa memperhitungkan perubahan struktur permintaan di masa mendatang. Banyak yang mengurus izin bangunan karena melihat potensi keuntungan besar, namun momentum itu tak selalu bertahan lama.

"Makanya semuanya pada lihat, office ini menguntungkan ya? bangun, semua pada ambil IMB, ngurus IMB. Begitu IMB dapat, kan harus dibangun. Kalau enggak, diperpanjang lagi, keluar lagi. Begitu bangun, loh, demand-nya mana?" ungkap Martin.

Lebih lanjut banyak permintaan mengarah pada satu sektor. Adapun ekonomi Indonesia terbagi menjadi tiga sektor yakni primer, sekunder, tersier. Primer terkait dengan kekayaan alam seperti pertambangan, dan sebagainya, lalu sekunder di Manufaktur bisnis, mau manufaktur pensil sampai manufaktur mobil lalu ketiga tersier Variasi, termasuk properti, bank, asuransi, jasa investasi, restoran, hotel jasa lain-lain.

"Nah, zaman market properti kita bagus, itu jaman di mana sektor primer itu kontribusinya terhadap PDB gede. Ya, namanya primer kan harus mendominasi, lalu yang sekunder-sekunder. Tapi sekunder kan ngga ngambil office, ngambilnya kan pabrik. Nah, yang sektor tersier, ini ngambilnya office kata keuangan, bank, jasa-jasa, dan sebagainya, jasa iklan, jasa lawyer, ekspor-impor kadang suka ngambil office," kata Martin.

Perubahan fundamental pada sektor pertambangan yang dulu menjadi penyewa terbesar ruang kantor premium. Ketika harga komoditas turun dan profit menipis, permintaan ruang kantor besar ikut menghilang. Dampaknya terasa signifikan bagi pasar yang sebelumnya sangat bergantung pada perusahaan raksasa sektor primer.

"Sejak 2012 mining kita turun, profit-nya turun. Demand-nya turun. Kalau lihat statistik BPS, persentase kontribusi sektor pertambangan terhadap PDB Itu enggak sehebat sebelum krisis moneter. Justru sektor tersier ini justru meningkat. Tetapi, kan sektor ketiga itu enggak akan bisa menyamai sektor pertama, enggak bisa menjadi andalan negara untuk menggerakkan ekonomi. Kenapa? Karena sektor ketiga," jelasnya.

Dominannya sektor minyak dan tambang di masa lalu dalam mendongkrak okupansi gedung-gedung besar. Satu perusahaan bisa mengambil ribuan meter persegi dalam satu waktu, menjadikan mereka tenant yang sangat menguntungkan bagi para pengembang. Kini, kondisi tersebut sudah tidak lagi terjadi.

"Mau enggak mau harus sektor pertamanya, sektor primer. Sektor kekayaan alam kaya mining, emas, pertambangan, minyak, dan sebagainya dulu sektor ini kalau ngambil office, itu bisa 5.000 meter, 3.000 meter. Jadi, kalau semisal ada gedung yang 30.000 meter, perusahaan oil masuk 5.000. Itu sudah 16% sendiri dari satu tenant. Enak kan developer? Itu baru satu perusahaan. Dulu gitu, sekarang sudah enggak, ambilnya kecil-kecil," ujar Martin.

(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article