Liputan6.com, Jakarta Kabar menarik datang dari Jerman. Bayer Leverkusen tengah mencari pelatih baru setelah memecat Erik ten Hag, yang hanya bertahan beberapa pekan di kursi kepelatihan. Dari sejumlah nama yang masuk radar, Thiago Motta menjadi salah satu kandidat utama untuk menggantikan posisi tersebut.
Bagi Juventus, kabar ini tidak hanya menyangkut urusan teknis semata. Motta, yang dipecat pada Maret lalu, masih terikat kontrak hingga 2027 dengan klub asal Turin. Artinya, meski tak lagi berada di pinggir lapangan, Juventus tetap wajib membayar gajinya berikut staf kepelatihannya.
Situasi inilah yang membuat Juventus menaruh perhatian serius pada perkembangan di Leverkusen. Jika Motta benar-benar mendapat pekerjaan baru, beban finansial mereka bisa berkurang signifikan, sekaligus memberi ruang lebih lapang bagi manajemen untuk melanjutkan agenda restrukturisasi.
Beban Finansial Juventus Bisa Berkurang
Juventus saat ini menanggung kewajiban yang cukup berat. Kontrak Thiago Motta yang masih berlaku membuat klub tetap harus mengalokasikan dana hingga beberapa tahun ke depan. Menurut laporan Calciomercato, jika Motta menerima pekerjaan baru, Juventus bisa menghemat setidaknya €15 juta, atau setara kurang lebih Rp268 miliar.
Jumlah itu tentu bukan angka kecil, terutama di tengah kondisi finansial klub yang masih berupaya stabil pasca berbagai persoalan di luar lapangan. Dengan terbebas dari kewajiban gaji Motta, Juventus akan lebih leluasa menata anggaran, baik untuk kebutuhan operasional maupun investasi dalam skuad.
Itulah sebabnya manajemen Bianconeri diyakini menanti dengan penuh harap keputusan Leverkusen. Selain mengurangi beban, hal ini juga akan menutup babak panjang kontrak yang sudah tidak lagi relevan dengan proyek olahraga Juventus.
Motta dan Prospek di Leverkusen
Dari sudut pandang Motta, peluang melatih Leverkusen bisa menjadi langkah menarik dalam kariernya. Namanya sempat terangkat berkat kinerja solid di Bologna, di mana pendekatan taktiknya mendapat pujian luas. Meski gagal bertahan lama di Juventus, banyak pengamat percaya ia punya kapasitas untuk berhasil jika diberi waktu dan kontinuitas.
Leverkusen sendiri sedang menimbang beberapa nama untuk menggantikan Ten Hag. Namun, pengalaman Motta di Serie A dan reputasinya sebagai pelatih modern yang inovatif membuatnya menjadi kandidat kuat. Jika benar terpilih, ini bisa menjadi validasi baru bagi karier kepelatihannya.
Sementara itu, Juventus tentu berharap skenario ini terwujud. Dengan begitu, kedua pihak bisa melangkah maju. Leverkusen mendapat pelatih baru yang potensial, sedangkan Juventus terbebas dari kewajiban finansial yang sejauh ini masih membebani neraca klub.
Sumber: Calciomercato, juvefc.com