Salah satu penyebab rendahnya kepercayaan publik terhadap imunisasi adalah maraknya isu bayi meninggal setelah divaksin. dr. Piprim menegaskan, hal ini seringkali tidak berdasar.
"Kadang ada berita bayi meninggal setelah imunisasi, lalu timbul galau massal. Padahal belum tentu kematiannya karena imunisasi. Ini yang harus kita luruskan bersama," katanya.
Sejalan dengan itu, Ketua UKK Infeksi Penyakit Tropik IDAI, Prof DR Dr Edi Hartoyo, SpA, Subsp IPT(K) menekankan bahwa campak adalah salah satu penyakit menular yang paling berbahaya.
"Campak adalah penyakit virus akut yang sangat menular. Satu-satunya cara pencegahan terbaik adalah imunisasi. Sayangnya, masih ada sebagian masyarakat yang tidak tahu atau enggan memberikan imunisasi pada anaknya," ujar Prof Edi.
Campak disebabkan oleh virus measles yang menular melalui droplet atau kontak langsung.
Komplikasinya bisa sangat berbahaya, mulai dari pneumonia, diare, infeksi telinga, hingga peradangan otak.
"Pada kondisi tertentu, campak dapat menyebabkan kematian," katanya.
WHO juga mencatat, KLB campak masih sering terjadi di berbagai negara dengan cakupan imunisasi rendah, termasuk Bangladesh, India, Myanmar, Korea Utara, Thailand, Timor Leste, dan Indonesia.