
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menegaskan proses hukum terkait tragedi meninggalnya pengemudi ojol, Affan Kurniawan, dipastikan berjalan terbuka dan akuntabel.
“Penegakan hukum sudah bergulir, dan Kapolri menjamin semua proses dilakukan secara transparan,” ujar Tito dikutip dari Antara, Selasa (2/9).
Selain menyoroti transparansi hukum, Tito juga menyampaikan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menghadirkan penghiburan bagi keluarga almarhum. Presiden menugaskan Menteri Perumahan menyiapkan sebuah rumah subsidi di Pesona Kahuripan 10 sebagai pemenuhan cita-cita Affan semasa hidup, yakni membelikan tempat tinggal untuk ibundanya.
“Walau tak bisa menggantikan kepergian almarhum, setidaknya cita-cita mulianya tetap bisa diwujudkan,” tambah Tito.
Rumah tersebut diharapkan menjadi simbol perjuangan Affan sekaligus bukti empati negara terhadap keluarga korban.
Duka Bersama
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga pemerintah. Presiden Prabowo bahkan hadir langsung di rumah duka, sebuah kontrakan 3x11 meter di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/8) malam. Ia menyampaikan belasungkawa, mendengarkan aspirasi keluarga, sekaligus menyerahkan rumah yang menjadi mimpi almarhum bagi sang ibu, Herlina.
Kronologi Peristiwa
Affan Kurniawan tewas setelah terlindas kendaraan taktis Barracuda milik Brimob Polri di Jalan Penjernihan I, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam. Affan sempat dilarikan ke RSCM, namun nyawanya tidak tertolong.
Saat ini, tujuh anggota Brimob yang berada di dalam Barracuda tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Divisi Propam Mabes Polri tengah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap mereka. (Ant/Z-10)