Liputan6.com, Jakarta - Kebutuhan zat besi pada wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pria karena tubuh perempuan mengalami kondisi fisiologis yang memengaruhi kadar darah.
Menurut dr. Rovy Pratama, MBA, wanita direkomendasikan untuk rutin mengonsumsi tablet zat besi karena memiliki risiko anemia lebih besar dibandingkan pria.
"Perempuan itu punya tiga dari empat penyebab anemia, makanya perlu perhatian khusus," ujarnya dalam peluncuran Sakatonik Active Gummy, Cara Enak Atasi Anemia di Jakarta pada Sabtu, 11 Oktober 2025.
Dia, menjelaskan, terdapat empat faktor utama yang menyebabkan seseorang mengalami anemia, yang disebut dengan istilah "4K” kekurangan, kehilangan, kerusakan, dan kehamilan. "Empat hal ini saling berkaitan dan sebagian besar dialami oleh wanita," katanya.
Konsep 4K menggambarkan bagaimana tubuh bisa kekurangan zat besi, kehilangan darah secara rutin, mengalami kerusakan sel darah, atau memiliki kebutuhan zat besi yang meningkat saat hamil.
4 Faktor Penyebab Anemia (4K)
dr. Rovy menjelaskan bahwa anemia umumnya disebabkan oleh empat faktor utama yang disebut dengan “4K”.
Pertama, kekurangan, yaitu rendahnya asupan zat besi atau penyerapan yang tidak optimal akibat konsumsi kopi, teh, dan produk susu setelah makan.
"K yang pertama adalah kekurangan, bisa karena asupan zat besi yang kurang atau proses penyerapannya yang tidak baik. Misalnya karena perilaku konsumsi kopi, teh, atau susu setelah makan, itu bisa menghambat penyerapan zat besi," ujarnya.
Kedua, kehilangan, yang terjadi karena kehilangan darah, baik akibat menstruasi maupun gangguan pencernaan seperti tukak lambung yang menyebabkan occult bleeding atau perdarahan tersembunyi.
Faktor ketiga adalah kerusakan, yaitu ketika sel darah merah hancur akibat penyakit tertentu seperti malaria atau thalassemia.
Sedangkan faktor keempat, kehamilan, merupakan kondisi alami yang membuat kebutuhan zat besi meningkat drastis.
"Ibu hamil memang harus minum tablet tambah darah dan asam folat karena tubuhnya membutuhkan lebih banyak zat untuk membentuk sel darah," tambahnya.
Mengapa Wanita Lebih Rentan Alami Anemia
Menurut dr. Rovy, wanita memiliki risiko lebih besar mengalami anemia karena tiga dari empat faktor penyebabnya berkaitan langsung dengan kondisi tubuh perempuan.
"Wanita itu spesial, karena dia mengalami kehilangan darah setiap bulan, punya risiko kekurangan zat besi, dan saat hamil kebutuhannya meningkat," katanya.
Setiap menstruasi, wanita kehilangan sejumlah darah yang menyebabkan kadar hemoglobin turun. Bila asupan zat besi tidak mencukupi, tubuh tidak bisa memproduksi sel darah merah baru secara optimal.
Dia, menambahkan, pola makan yang kurang seimbang juga memperburuk kondisi tersebut. "Sekarang banyak anak muda makan cukup tapi minum kopi setelah makan, jadi zat besinya gak terserap," ujarnya.
Pentingnya Edukasi dan Pencegahan Dini
dr. Rovy menekankan bahwa edukasi soal anemia harus terus digencarkan, terutama bagi wanita usia produktif dan ibu hamil.
Dia menyebut bahwa langkah pencegahan paling sederhana adalah rutin mengonsumsi tablet tambah darah yang diberikan dalam program kesehatan pemerintah. "Tablet besi itu sebenarnya pencegahan paling mudah dan murah, tapi sering diabaikan," katanya.
Menurutnya, anemia bukan hanya menyebabkan lemas dan pucat, tapi juga bisa mengganggu produktivitas dan kesehatan organ vital.
Pemeriksaan kadar hemoglobin secara rutin perlu dilakukan agar kondisi anemia dapat terdeteksi lebih awal.
"Kuncinya bukan cuma makan banyak, tapi memastikan zat besinya diserap dengan baik. Kalau tidak, tetap saja tubuh kekurangan," pungkasnya.