1 week ago
10
Jakarta -
Laga Timnas Indonesia vs Australia diwarnai melubernya penonton tuan rumah (over capacity) di Stadion Utama (SU) Gelora Bung Karno (GBK). PSSI janji evaluasi.
Animo penonton begitu besar untuk menyaksikan matchday kedua Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (11/9/2024). Meski laga digelar weekdays, nyatanya seluruh tiket yang dilepas ludes terjual alias sold out.
Dari pantauan detikSport, suporter sudah mulai memasuki ring road SUGBK sejak gerbang dibuka sekitar pukul 15.30, WIB. Nuansa merah sudah terjadi di SUGBK tiga jam lebih sebelum kickoff laga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kickoff, seluruh tribune nampak sudah dipenuhi suporter. Hal ini sedikit berbeda dengan laga-laga Timnas Indonesia sebelumnya dimana stadion terisi penuh secara berangsur-angsur sembari laga berjalan.
Bahkan beberapa penonton yang datang terlambat sedikit saja sudah tidak kebagian kursi. Mereka harus menerima kenyataan hanya bisa menyaksikan laga di lorong-lorong masuk ke tribune dan berimpit-impitan dengan suporter lainnya.
Usut punya usut, stadion sudah penuh duluan karena bukan cuma diisi oleh suporter yang sudah membeli tiket. Ada juga oknum-oknum yang mengizinkan 'tamu tak diundang' masuk ke stadion secara gratis.
Hal itu semakin diperparah setelah jeda babak pertama dimana sejumlah penonton tanpa tiket menjebol pintu masuk. Tribune SUGBK semakin penuh saat laga lanjut ke babak kedua.
"Kami sejak tadi malam sudah mengidentifikasi hal ini dan kami sedang melakukan investigasi apakah ada 'orang dalam' atau siapapun yang melakukan hal ini. Tapi yang sudah pasti, akan dilakukan perombakan total terhadap manajemen keamanan untuk masuk ke dalam stadion," kata anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga di forum wartawan.
"Perubahan total manajemen keamanan masuk ke stadion akan melibatkan pihak-pihak yang sudah profesional dalam melakukan crowd management. Hal ini akan dilakukan pada saat kita kembali jadi tuan rumah pada Bulan November," ujarnya menambahkan.
Di media sosial beredar juga video pemegang tiket yang tidak bisa masuk ke stadion. Mereka tertahan di gerbang masuk karena barcode tiketnya bermasalah lantaran dugaan sudah digunakan orang lain lebih dulu (penggandaan) dan tidak terbaca karena diduga palsu.
Semua itu menjadi pekerjaan rumah buat PSSI agar melakukan evaluasi besar-besaran demi berlangsungnya penyelenggaraan partai kandang yang lebih baik. Jangan sampai suporter yang sudah membayar mahal malah menjadi korban.
Adapun Indonesia baru akan memainkan kandang lagi pada Bulan November dengan menjamu Jepang dan Arab Saudi. Sebelum itu pasukan Shin Tae-yong akan dua kali bertandang ke markas Bahrain dan China pada 10 dan 15 Oktober.
(mro/cas)
