Jakarta -
Indonesia segera menghelat pameran kedirgantaraan pada bulan depan. Lalu apa untungnya penyelenggaraan Bali International Airshow 2024?
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa investasi dalam sektor penerbangan yang disasar oleh pemerintah Indonesia. Karena, penerbangan yang ada di Indonesia masih sangat terbatas dan sangat mahal.
"Saya kira juga ini kita buka untuk perusahaan-perusahaan lain juga untuk investasi di bidang ini, terutama di daerah-daerah Indonesia timur sana," kata Luhut, Senin (19/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya apa sih untungnya Indonesia menyelenggarakan pameran kedirgantaraan internasional? Kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia," ujar dia.
"Dan kondisi geografis ini membuat transportasi udara sebagai salah satu sektor strategis," katanya.
Nah kontribusi secara langsung pada peningkatan kreativitas antar daerah, kata Luhut, akan mengakselerasi pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi.
Luhut juga menukil data dari IATA bahwa Indonesia diproyeksikan akan menjadi pasar penerbangan nomor 4 terbesar di dunia pada tahun 2037. Jadi, Indonesia membutuhkan tambahan pemain dalam industri penerbangan.
"Ini tidak terlalu lama dari sekarang. Dengan jumlah 390 juta penumpang, nah kita wajib mengembangkan industri penerbangan kita," kata dia.
"Kita wajib mendorong potensi besar ini, baik 2024 adalah upaya pemerintah Indonesia untuk menunjukkan potensi kedirgantaraan dan pertahanan Indonesia kepada dunia internasional," ujar Luhut.
"Peningkatan investasi dan ajang kolaborasi dengan para pelaku industri nasional kita, diharapkan industri penerbangan dan pertahanan negara Indonesia akan menjadi salah satu pemimpin pada level regional dan global," dia berharap.
Kekurangan pesawat
BIAS 2024 terkendala oleh pandemi. Acara ini diharap kan Luhut akan jadi pemantik juga pemancing investor baru untuk industri penerbangan dalam negeri dengan mengisi lubang keterbatasan pesawat yang beroperasi di langit Indonesia.
"Saya sudah singgung tadi kita kekurangan beberapa ratus pesawat terbang karena permintaan yang begitu meningkat, yaitu selalu siklus sudah bisnis demikian," kata Luhut.
"Apa lagi dengan 737 Max itu belum certified itu juga berdampak kepada pemesanan pesawat yang antre mungkin sampai 10 tahun," kata dia.
Kita menunjukkan dengan ekonomi Indonesia cukup bagus sekarang ini dan peta jalannya sudah jelas. Ini saya kira akan jadi menarik buat orang untuk datang ke Indonesia atau berpartisipasi di airshow Indonesia," kata dia.
Bali International Airshow (BIAS) 2024 akan diselenggarakan kemudian pada tahun berikutnya lalu 2 tahun kemudian.
"Akan kita lakukan lebih besar lagi sehingga kita akan menunjukkan bahwa negara ini negara yang mampu melakukan apa saja sepanjang itu untuk kepentingan nasional kita," Luhut menegaskan.
(msl/fem)