Jakarta -
Kementerian Keuangan memaparkan APBN telah merealisasikannya anggaran pembiayaan investasi sebesar Rp 53,73 triliun sejak awal tahun hingga 31 Juli 2024. Uang sebanyak itu dikucurkan untuk membiayai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) hingga menyuntik modal kepada BUMN.
Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu dalam unggahan data resmi di akun Instagram @ditjenkn menyebutkan anggaran pembiayaan investasi disalurkan lewat APBN untuk mendukung program pembangunan masyarakat.
"Pemerintah telah merealisasikan pembiayaan investasi sebesar Rp53,73 triliun di tahun 2024 ini. Pembiayaan investasi itu ditujukan untuk mendukung program dan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan," tulis keterangan unggahan di akun @ditjenkn, Rabu (21/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rinciannya, pertama ada Rp 15 triliun dikucurkan untuk LPDP. Dijelaskan juga akumulasi pendanaan riset oleh LPDP sudah mencapai 2.967 proyek dengan biaya Rp 2,71 triliun sejak 2013. Sementara itu, alumni pendidikan LPDP sudah mencapai 23.870 orang per Juli 2024.
Kedua untuk pembiayaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) senilai Rp 8,6 triliun. Total anggaran ini di 2024 mencapai Rp 13,72 triliun untuk membiayai 166.000 rumah.
Ketiga untuk suntikan modal kepada PT Wijaya Karya atau WIKA senilai Rp 6 triliun untuk penyelesaian proyek strategis nasional. Keempat suntikan modal lainnya ke PT Hutama Karya (HK) untuk penyelesaian jalan tol Trans Sumatera.
Kelima untuk pengalihan polis Jiwasraya yang bermasalah senilai Rp 3,5 triliun. Dana disuntikan lewat holding BUMN asuransi IFG Life.
Keenam untuk kontribusi terhadap lembaga internasional. Ada sekitar Rp 1,9 triliun yang disalurkan ke 3 lembaga, mulai dari Islamic Development Bank, International Development Assosiation, dan International Fund for Agricultural Development.
(hal/das)