Jakarta -
Presiden terpilih, Prabowo Subianto mempunyai program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG). Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas memastikan, program tersebut tidak menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas, Scenaider Clasein Hasudungan Siahaan mengatakan anggaran program tersebut termasuk alokasi anggaran pendidikan. Program MBG dipastikan tidak akan menambah beban defisit APBN, termasuk mengambil pinjaman.
"Pendanaan dari luar negeri? Oh nggak itu ini lagi eksplorasi, tapi most likely adalah dia tidak akan menambah atau memperberat postur defisitnya," kata Scenaider saat ditemui di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah menggunakan pinjaman hanya untuk membiayai program yang bisa menambah pendapatan. Dari sisi pembiayaan, dia menyebut anggaran MBG kemungkinan diambil dari dana cadangan pendidikan.
"Nggak bakal dari pinjaman. Prinsipnya kita akan membiayai pinjaman kegiatannya bisa men-generate income revenue. Masih kita perkirakan bukan dari pinjaman luar negeri lah. Kalau below the line kan selama ini ada anggaran di LPDP, ada di cadangan pendidikan. Mungkin bu menkeu mau masuk, realokasi ke situ. Let's see ya," jelasnya.
Sebagai informasi, anggaran MBG ditetapkan Rp 71 triliun pada 2025. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana akan menggunakan anggaran itu untuk pelaksanaan program hingga operasional Badan Gizi Nasional.
"Sementara anggaran masih Rp 71 triliun. Itu mencakup semuanya (termasuk operasional badan)," sebut Dadan ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2024).
Program MBG akan diberikan kepada 82,9 juta penerima manfaat mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah dari PAUD sampai SMA. Termasuk juga dari sekolah-sekolah keagamaan.
(ara/ara)