Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Leuwikeris yang dibangun PT Hutama Karya (Persero) yang berada di antara Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Jokowi mengatakan bendungan tersebut dibangun sejak 2016 dan menghabiskan anggaran Rp 3,5 triliun
"Dari 44 bendungan yang sudah saya resmikan, ini adalah bendungan yang menelan biaya paling besar. Kita harapkan ini manfaatnya betul-betul multifungsi, baik untuk air baku, baik untuk air irigasi, baik untuk pengendalian banjir, dan juga pembangkit listrik," kata Jokowi dalam keterangan tertulis Hutama Karya, Kamis (29/8/2024).
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menjelaskan bahwa pihaknya sebelumnya telah merampungkan pembangunan Bendungan Leuwikeris paket 3 pada Desember 2018 dengan nilai kontrak Rp 387 miliar. Serta paket 4 telah selesai pada Juni 2022 sebesar Rp 804 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peresmian bendungan ini merupakan akumulasi dari keseluruhan pembangunan bendungan yang terbagi ke dalam 7 paket pekerjaan. Pada paket 3, Hutama Karya menggarap jalan akses, Jembatan Citanduy, dan galian terowongan pengelak.
"Sedangkan untuk paket 4, lingkup yang dikerjakan KSO Wika-HK-BRP meliputi pembangunan jalan akses, Jembatan Cihapitan, pembuatan struktur spillway, underpass, serta pekerjaan elektrikal dan hydromechanical," ujar Adjib.
Manfaat Bendungan Leuwikeris
Adjib menjelaskan sejumlah manfaat dari proyek bendungan serbaguna ini, seperti membendung aliran Sungai Citanduy untuk mengairi lahan pertanian seluas 11,216 hektare (ha) yang terbagi ke Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara, DI Lakbok Selatan serta DI Manganti di Cilacap.
Bendungan Leuwikeris juga mereduksi debit banjir dari 509,7 m3 per detik menjadi 450,02 m3 per detik, menyediakan air baku bagi masyarakat di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya dengan debit 0,845 m3 per detik, serta berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 20 megawatt.
Bendungan Leuwikeris yang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional dengan kapasitas tampungan sebesar 81,44 juta m3 dan luas area genangan 4,616 ha, juga berpotensi sebagai objek destinasi wisata serta sarana edukasi. Pengunjung dapat memperoleh informasi mengenai sejarah pembangunan bendungan, manfaat, serta teknik pengelolaan sumber daya air dan turunannya.
"Keberadaan Bendungan Leuwikeris diharapkan dapat membuka berbagai peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar, termasuk di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata. Dengan pasokan air yang lebih stabil dan pengendalian banjir yang lebih baik, wilayah ini memiliki potensi untuk semakin berkembang di masa depan," tutup Adjib.
(ily/ara)