BADAN Gizi Nasional meminta satuan pelayanan pemenuhan gizi di Kabupaten Lebong, Bengkulu, menghentikan sementara program makan bergizi gratis (MBG) setelah 150 siswa dari tingkat PAUD hingga SD diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“SPPG sementara disetop dan memperbaiki prosesnya,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana melalui pesan tertulisnya pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong merawat ratusan siswa yang mengalami gejala mual, muntah, dan lemas. Para pasien berasal dari SD IT Al Azhar, PAUD IT Al Azhar, SD Muhammadiyah 1 A Ujung Tanjung, dan TK IT Tabeak Kauk.
“Para siswa ini dirawat di ruang UGD dan telah mendapatkan penanganan dari dokter spesialis anak,” kata Plt Direktur RSUD Lebong Eni Efriyani, dikutip dari Antara.
Menurut Eni, anak-anak tersebut mulai berdatangan ke rumah sakit sejak Rabu pagi, 27 Agustus, hingga siang hari. Hingga kini, pihak rumah sakit belum memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lebong, Fachrurozi, mengatakan mereka bersama aparat kepolisian turun langsung memantau kondisi di lapangan. “Untuk mengantisipasi membludaknya pasien, pihak Polres Lebong juga sudah menyiapkan aula jika ruangan RSUD Lebong tidak mencukupi,” ujarnya.
Program MBG di Lebong baru mulai dijalankan, namun dinas pendidikan setempat belum merinci jumlah penerima maupun daftar sekolah yang terlibat. Menu MBG yang dikonsumsi siswa sebelum jatuh sakit terdiri atas mi, bakso, sayuran, susu, dan telur, yang diduga menjadi sumber penyebab keracunan.