Jakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membocorkan perkembangan groundbreaking alias peletakan batu tahap ke-8 di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja awalnya membenarkan bahwa ada dua perusahaan asing yang mau masuk di IKN. Dua perusahaan itu bergerak di bidang properti dan teknologi informasi (IT).
"Sojitz, ya, ada dua, pak menteri tuh, pak Menteri (sudah) ngomong tuh. Saya kira iya (perusahaan properti). Kalau saya nggak keliru (satu lagi) di IT," ungkap Endra di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (28/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Endra kemudian menjelaskan dua perusahaan tersebut bakal berinvestasi secara mandiri dan bukan lewat skema Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU). Dia pun membocorkan bahwa perusahaan asing itu juga akan menggandeng perusahaan lokal juga.
"Kelihatannya ada lokalnya juga. Bukan KPBU loh ya. Kalau KPBU kan dengan pemerintah, tapi ada lokal. (Jadi dia kerjasama sama dengan lokal?) Ya bisa seperti itu," tuturnya.
Meskipun demikian, Endra tidak menjawab ketika ditanya jika pemerintah sudah mengantongi total nilai investasi untuk groundbreaking. Dia mengatakan nilai total investasi baru bisa terlihat menjelang groundbreaking.
"Belum, nanti kalau dia udah mau (groundbreaking)," imbuh dia.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan 60 investor sudah berencana investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Plt Otorita IKN ini mengatakan sebagian besar investor banyak yang tertarik investasi di sektor properti.
Basuki menilai sektor tersebut berpotensi lantaran banyak orang yang akan pindah ke ibu kota tersebut. Minat serupa juga ditunjukkan pada dua investor Jepang dan Korea Selatan.
Pertama, adalah perusahaan Jepang Sojitz Corporation menyatakan berminat investasi di IKN sektor properti, seperti hotel dan perumahan. Rencananya, mereka akan membangun kawasan Superblok di ibu kota baru tersebut. Sojitz merupakan perusahaan manufaktur asal Jepang yang bergerak di bidang otomotif, dirgantara, infrastruktur, energi, pertambangan, daur ulang, kimia, pangan, dan ritel.
"Yang Sojitz ini ingin investasi. Di mau properti, artinya ada hotel, ada perumahan, ada komersial. (Superblok?) Katanya iya," kata Basuki saat ditemui di kantor, Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Kedua, Samsung Group disebutnya bakal berinvestasi untuk sektor porperti di kawasan tersebut. Meski demikian, Basuki belum mengumumkan nominal nilai investasinya.
(kil/kil)