Jakarta -
Menko Marves Luhut B Pandjaitan memiliki harapan mengenai kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia. Luhut juga meminta masyarakat agar terus mendoakan Paus Fransiskus.
Hal itu disampaikan dalam Instagram pribadinya yang dilihat, Selasa (3/9/2024). Luhut awalnya bercerita mengenai pengalamannya mengamankan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. Kala itu Paus berkunjung ke Jakarta, Medan, dan Tasi Tolu, Timor-timor.
Luhut mengatakan berencana bertemu Paus Fransiskus bila sudah tiba di Indonesia. Dia mengaku merasa damai bila bertemu dengan Paus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pengen lagi, dalam umur yang sudah tua, ketemu Paus lagi, ya itu kan masalah kedamaian masing-masing ya . Jadi ya saya merasa ya orang ini memang bersih lagi lah," ujar Luhut dalam video yang diunggahnya.
Dia kemudian bercerita mengenai pertemuannya dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada 2018 lalu. Saat itu, dia diminta Presiden Jokowi untuk memberikan undangan ke Paus.
"Ini lucu juga yang mengantarkan undangan ke Presiden Jokowi untuk beliau berkunjung ke sini, saya juga. Sebelum COVID, saya ke Vatikan, saya ketemu beliau di sana, menyerahkan undangan dari Pak Jokowi. Tapi ketika pandemi COVID, ya tidak jadi. Kemudian kunjungan sekarang diberitahu akan datang," katanya.
Luhut mengatakan di Indonesia Paus berencana membuat interfaith, yang menggambarkan tentang keragaman budaya. Salah satu daerah Indonesia yang diambil adalah NTT.
"Beliau pengen juga membuat film, interfaith sebenarnya, keragaman budaya dari berbagai kontingennya. Salah satu dari Indonesia, diambil kalau nggak saya keliru, dari NTT, ada kampung di sana,dan itu bukan Katolik semua, mix juga, ada yang Islamnya, saya lihat bagus, beliau merancang dan pemerintah membantu," ucapnya.
"Kalau semua berjalan baik, kita rancang nanti sambil peresmian terowongan antara Masjid Istiqlal dan Katedral, itu akan di situ dimulai buat filmnya," imbuhnya.
Dia pun mengimbau masyarakat agar terus mendoakan Paus Fransiskus. Dia juga berharap Paus bisa menikmati Indonesia.
"Saya hanya imbau untuk semua, kita doakan beliau. Dengan umur yang hampir 88 ini, supaya selama berkunjung ke Indonesia dapat menikmati juga Indonesia dan membuat kita semua menunjukkan bahwa kita ini negara yang guyub, yang rukun, dan damai," katanya.
Lebih lanjut, Luhut juga menilai kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah momen penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga toleransi. Dia juga ingin masyarakat menunjukkan harmoni kehidupan antar-umat beragama di Indonesia.
"Saya yakin bahwa kedatangan beliau akan semakin memperkuat semangat kebersamaan dalam keberagaman yang kita miliki, serta menginspirasi kita semua untuk terus hidup dalam damai dan kerukunan. Semoga kehadiran beliau menjadi berkat dan membawa harapan baru bagi Indonesia yang damai, sejahtera, dan bersatu. Selamat datang di Indonesia, Paus Fransiskus. Negeri yang penuh kedamaian dalam keberagaman," pungkasnya.
(zap/imk)