Jakarta -
Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus akan memimpin misa agung di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta hari ini. Perwakilan umat Katolik dari Sabang sampai Merauke hadir mengikuti misa Agung tersebut.
Mama Cori (54) dari Jayapura, Papua, datang ke Jakarta bersama 200 orang lainnya untuk mengikuti Misa bersama Paus Fransiskus. Dengan bangganya dia mengenakan pakaian batik bermotif Cendrawasih dan ikat kepala khas Papua.
"Kami yang Papua menggunakan pakaian kebesaran, ada pakai pakaian asli, ini asli tenunnya. lalu ada batik Papua dengan motif cenderawasih dan ada bunga kamboja itu ciri khas kami di Melanesia. Lalu ini juga ada motif anggrek yang dikombinasikan," kata Cori kepada wartawan di kawasan Stadion GBK Jakarta, Kamis (5/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu saya sendiri karena dilarang menggunakan cenderawasih asli sehingga dimodif, dibuat cantik dengan bahan yang ada di daerah kami. Kami datang secantik mungkin apa adanya kami. Kami ingin menunjukkan bahwa kami ingin cantik tapi bukan hanya pribadi tapi juga pulau kami yang cantik," sambungnya.
Setelah dari Indonesia, Paus Fransisikus akan bertandang ke Papua Nugini. Cori pun merasa senang karena pimpinan gereja Katolik seluruh dunia itu akan menginjak tanah Papua.
"Kami bersyukur bahwa bapak Paus Fransiskus akan ke tanah Papua. Tanah Papua itu besar dari Sorong sampai Samarai dan dia akan ke Panimo. Itu tengah-tengahnya pulau besar itu," ujarnya.
"Jadi kami dari sini akan juga ikut ke sana, jadi ada suka cita yang besar juga kerinduan kami semua orang Katolik maupun nonKatolik atau Kristen yang Papua asli untuk Paus ke sana," imbuhnya.
Cori mengatakan, momen bertemu Paus Fransiskus tak bisa digantikan oleh apapun. Dia rela mengeluarkan biaya sendiri untuk pergi ke Jakarta.
"Kita tidak pikiran keluar berapa biaya besar yang kita keluarkan. Kita mandiri, tidak dikoordinir. Kami ingin menyaksikan secara langsung, tidak memegang atau bersalaman tapi kami ingin mengambil energinya dan auranya, Kami ingin ambil dan bawa pulang ke Tanah Papua," ungkapnya.
Untuk menuju Jakarta, Cori harus menempuh lima jam perjalanan dari Jayapura, menggunakan pesawat terbang. Usai mengikuti misa, Cori dan rombongan akan langsung bertolak kembali ke Papua.
"Ada beberapa maskapai ke Jakarta yang bisa langsung. Lion, Batik, Garuda. Kalau pesawat langsung kurang lebih 5 jam. Sekali jalan Rp 5-6 juta. Kami tidak transit, langsung. Kalau transit bisa 7 jam. Karena kan kami dari Jayapura. Setelah ini, kami langsung ke Jayapura lagi," ucapnya.
(bel/idn)