Jakarta -
Calon Presiden AS Donald Trump membuka peluang bagi Elon Musk untuk bergabung dengan kabinet pemerintahannya jika terpilih sebagai presiden. Menurut Trump, CEO Tesla itu memiliki kecerdasan yang luar biasa.
Menurut Trump, Elon bisa menjadi menteri atau mengisi posisi penasihat di kabinetnya. "Dia adalah pria yang sangat cerdas. Aku tentu bakal melakukannya jika dia mau. Dia pria yang brilian," kata Trump dilansir dari Reuters, Selasa (20/8/2024).
Pada Juli 2024, Elon Musk secara terbuka mendukung Trump untuk maju dalam kontestasi Pemilu AS. Namun, perwakilan Tesla tidak merespon ketika dihubungi untuk dimintai komentar soal isu tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, jika terpilih menjadi presiden, Trump mengaku bakal mempertimbangkan penghapusan US$ 7.500 atau Rp 115 juta (kurs Rp15.460) kebijakan kredit pajak dan insentif pembelian kendaraan listrik. Ia menilai kebijakan tersebut secara umum bukan hal yang baik.
Tapi, Trump mengaku belum punya keputusan tetap soal hal tersebut. Dia juga mengatakan bakal membatalkan peraturan pemerintahan Joe Biden yang mendorong produsen mobil untuk memproduksi lebih banyak kendaraan listrik dan hibrida untuk memenuhi standar emisi yang lebih ketat. Trump melihat 'pasar yang jauh lebih kecil' untuk kendaraan listrik karena masalah biaya dan keterjangkauan baterai.
Pada Senin (19/8) Trump mengatakan bakal mengambil langkah-langkah untuk mencegah ekspor kendaraan yang diproduksi oleh produsen mobil Detroit Three dan lainnya dari Meksiko untuk konsumen AS. Caranya dengan menerapkan tarif baru dan mencegah produsen mobil China membangun pabrik baru di Meksiko untuk pasar AS.
"Jika Anda mengenakan tarif pada mobil-mobil itu, mereka akan berhasil. Ini sangat sederhana. Tidak rumit. Jika Anda mengatakan kepada Meksiko, 'lihat, Anda mencuri industri mobil kami' dan itulah yang mereka lakukan sekarang," jelas dia.
Kendati demikian, Trump justru mendukung jika produsen mobil listrik asal China maupun negara lain membuka pabrik di AS. Dia bahkan mengatakan bakal memberikan insentif buat hal tersebut.
"Kami akan memberikan insentif dan jika China dan negara-negara lain ingin datang ke sini dan menjual mobil, mereka akan membangun pabrik di sini, dan mereka akan mempekerjakan pekerja kami," pungkasnya
(fdl/fdl)