Jakarta -
Pecah tangis Udin mengenang Assyfa, anak perempuan penderita tumor dan kanker, yang kini telah tiada. Sambil menyeka air matanya, Udin berusaha menyusun kata-kata menceritakan kembali saat terakhir anaknya berpulang di pelukan pada 14 Juli 2024 lalu.
Bagi Udin, kehidupannya tak lagi sama dan hatinya remuk melihat Assyfa akhirnya menyerah pada penyakit ganas itu setelah berjuang selama 10 bulan.
"Banyak banget yang diinget. Semangat buat sembuhnya tinggi. Ini yang terbaik buat Assyfa, bayangin 10 bulan di rumah sakit bolak balik, rawat inap, seminggu 3 kali luar biasa. Saya gak bisa bayangin, dia kuat, saya bangga. Dia itu sakit luar biasa tapi bisa bercanda, bisa senyum. Sakitnya itu yang Allah. gak bisa diungkapin," ucap Udin yang masih bercucuran airmata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Assyfa (Foto: berbuatbaik.id)
Udin tak menyangka bahwa demam Assyfa selepas kemo di RSCM menjadi sebab kesehatannya terus menurun. Bahkan Assyfa sudah tak mau lagi makan kala itu dan hanya meminum susu.
Assyfa pun menolak untuk ditinggal sang ayah di saat-saat terakhirnya, meski hanya untuk salat di masjid. "Kedekatan sama saya luar biasa. Dia itu suka ngaji, salawatan sendiri," ungkapnya kembali terkenang.
Keluarga pun memutuskan untuk memakamkan Assyfa di dekat rumah keluarga bersama dengan pusara uwak dan keluarga lainnya.
Udin bercerita selama ini donasi dari Sahabat Baik sudah benar-benar dimanfaatkan untuk menjemput kesembuhan walaupun takdir berkata lain. Total donasi yang telah diberikan sebesar Rp 26.048.012.
"Donasi untuk banyak banget buat ambulans, bisa Rp 600 ribu bolak balik, rawat inap, susu juga," terangnya.
Bahkan keluarga sudah menggelar aqiqah untuk Assyifa dan disusul dengan rencana kurban nanti.
Ketegaran dan perjuangan Assyfa tak lepas dari bantuan #sahabatbaik. Terima kasih atas kemurahan hati yang kalian sampaikan melalui Donasi di berbuatbaik.id. Mari bersama doakan Assyfa mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga diberikan kekuatan.
(kny/imk)