Jakarta -
Proklamator Indonesia, Mohammad Hatta atau akrab disapa Bung Hatta punya cerita menarik soal cara ia dididik untuk makan oleh keluarganya. Ternyata sejak kecil Bung Hatta sudah diajari etiket makan.
Talkshow Menguak Gastronomi Istana Negara Republik Indonesia dari Masa ke Masa yang diselenggarakan Indonesian Gastronomy Community (IGC) di Borobudur Hotel (15/8/2024) juga menghadirkan Gemala Rabi'ah Hatta. Putri Bung Hatta ini mengungkap cerita menarik soal sang ayah dengan makanan.
Bung Hatta dibesarkan oleh orang tua dan keluarga yang sangat disiplin, termasuk dalam urusan makan. "Makan harus tertib, harus pakai pakaian rapi, pakai sepatu, dan harus pakai sendok garpu. Tidak dibiasakan makan dengan tangan atau sembarangan," kata Gemala. Hal ini merupakan nilai-nilai yang diajarkan oleh ibu Bung Hatta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan saat sahur pun, Gemala merasakan warisan ajaran itu. Ia tidak diperbolehkan makan dengan pakaian seadanya. Ketika makan bersama, anak-anak Bung Hatta mengenakan pakaian rapi walaupun belum mandi.
Etiket makan yang juga diajarkan adalah tidak bicara ketika mulut masih penuh makanan. "Table manner sangat diajarkan," kata Gemala.
Makanan favorit Bung Hatta, lidah sapi goreng kering dan telur mata sapi. Foto: dok. detikfood
Saat menempuh pendidikan SMA di Batavia, Bung Hatta diajarkan mandiri oleh orang tuanya. Ia terbiasa menyantap makanan apapun yang dihidangkan dan menggunakan uang saku yang ada untuk makan.
Menyoal makanan favorit, pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat itu menyukai lidah sapi goreng kering yang ditaruh di atas telur mata sapi. Ia yang pernah diasingkan di Banda Neira juga menyukai hidangan khas sana, sayur urap yang dicampur kenari.
Tak ketinggalan sambal lingkung khas Palembang. Meski namanya sambal, kudapan ini sebenarnya sejenis abon atau serundeng yang terbuat dari ikan. Sambal lingkung umumnya dibuat dari ikan tenggiri, santan, dan berbagai rempah.
Katan sarikayo, camilan khas Minang yang jadi favorit Bung Hatta. Foto: dok. detikfood
Untuk camilan, Bung Hatta tak bisa jauh dari makanan khas tanah kelahirannya. Ia suka srikaya ketan atau kerap disebut katan sarikayo oleh orang Minang.
Camilan lain kesukaannya adalah Ampiang Dadih khas Bukittinggi. Ampiang dadih terdiri dari campuran ampiang dan dadih. Ampiang terbuat dari beras ketan dan ditumbuk, sedangkan dadihnya adalah susu kerbau yang difermentasi.
(adr/odi)