Jakarta -
Film dari Leo Pictures yang berjudul Thaghut mendapatkan somasi dari sekelompok yang mewakili praktisi pengobatan alternatif. Somasi ini dilayangkan kepada rumah produksi Leo Pictures.
Komunitas ini menganggap film tersebut memberikan pandangan negatif kepada profesi dukun di Indonesia. Padahal menurut mereka, dukun memiliki jasa yang lumayan besar di pedesaan. Seperti contohnya dukun beranak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan menggeneralisasi tersebut menjadikan profesi ini seolah-olah semuanya adalah tindakan yang salah dan sifatnya keji. Hal ini tentu sangat merugikan secara materil dan imateril bagi pihak-pihak yang disebut sebagai 'dukun putih' yang melakukan pekerjaannya secara logis dan tidak melakukan kegiatan atau upacara mistis," kata Dwi Lestari sebagai budayawan, pemelihara kejawen lewat rilis yang diterima, Selasa (27/8/2024).
Sebelumnya film ini lebih dulu diberi judul Kiblat. Tapi judul tersebut langsung diganti lantaran mendapatkan protes karena menistakan agama Islam.
Meski mengganti judul, poster, hingga trailer, film Thaghut rupanya tak melakukan proses syuting ulang.
"Jujur nggak ada pergantian apa pun, kita nggak ada syuting ulang, kita nggak ada ini, yang pasti nanti nonton aja filmnya," kata Agung Saputra selaku produser saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat pada 27 Juli 2024.
Agung Saputra menjelaskan alasan memilih kata Thaghut sebagai judul pengganti Kiblat. Menurutnya, kata tersebut lebih tepat untuk menggambarkan keseluruhan cerita filmnya. Namun, ternyata Leo Pictures tidak melakukan diskusi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ketika memutuskan untuk menggunakan judul Thaghut.
Thaghut siap tayang di bioskop Indonesia pada 29 Agustus 2024. Film ini dibintangi oleh Yasmin Napper, Ria Ricis, Arbani Yasiz, Dennis Adhiswara, dan masih banyak lainnya.
(wes/pus)