Jakarta -
Guru besar Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Prof Bachruddin Ali Akhmad, mengapresiasi perempuan yang berani terjun ke dunia politik. Dia menilai keberanian perempuan ikut dalam kontestasi politik saat ini patut diapresiasi.
"Karena kebanyakan wanita menghindari wilayah kompetisi ini. Kecuali yang benar-benar siap, bukan saja dari segi kualitas melainkan juga sebagai fighter," kata Bachruddin dalam keterangannya, Senin (19/8/2024).
Bachruddin mencontohkan sosok Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, Airin Rachmi Diany, yang terbilang sukses memimpin daerah dari kalangan perempuan. Di tingkat nasional, ada nama-nama seperti Sri Mulyani dan Retno Marsudi, meski tokoh non-politik, tapi keduanya menteri dari kalangan teknokrat yang mampu mengimbangi kemampuan para politisi pria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Bachruddin pun menyambut baik keberanian Erna Lisa Halaby yang berniat maju di Pemilihan Wali Kota Banjarbaru. Dengan harapan, akan muncul tokoh-tokoh perempuan baru yang memimpin daerah dari kelompok perempuan, tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa saja.
"Ya sangat diperlukan tokoh-tokoh seperti mereka. Dari sekian jumlah yang semampu mereka, berapa persen yang mau berkiprah di politik? Artinya, bagi seorang wanita menurut saya, berkiprah di politik, termasuk pilihan yang berat kalau tidak dibilang nekat," ucapnya.
Bachruddin menilai peran perempuan sangatlah penting di daerah. Sebab, perempuan dinilai lebih unggul dalam menyelesaikan masalah.
"Perlunya perempuan sebagai kepala daerah, terutama untuk lebih mempresure problem solving yang dihadapi kaum perempuan, yang selama kurang diperhatikan kepala daerah laki-laki. Kebijakan pemberdayaan perempuan harus diwujudkan dalam perencanaan dan penganggaran. Tidak tergantung pimpinannya laki-laki atau perempuan," pungkasnya.
(zap/fas)