Jakarta -
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghadiri pembukaan Pekan Grebek Sampah di kawasan Rumah Apung, Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Heru pun mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut sebagai wujud kepedulian dan penataan perbaikan kualitas lingkungan di Pluit.
Dalam acara tersebut, Heru didampingi Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letjen TNI Jonni Mahroza. Kegiatan ini berlangsung atas sinergi Unhan yang berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Sinergi ini dilakukan dalam bentuk pengerukan sedimen untuk meningkatkan kedalaman lokasi labuh kapal, pembersihan sampah, dan penanaman pohon," kata Heru Budi di Kawasan Muara Angke, dalam keterangannya, Sabtu (7/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut. Heru berharap kegiatan untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang nyaman bagi penghuninya ini dapat berlanjut.
Kegiatan pengerukan sedimen hingga penanaman mangrove berlanjut (dok Istimewa)
"Terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya kampus Unhan yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini. Kami selalu terbuka untuk bersinergi dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang nyaman bagi penghuninya, terjaga lingkungannya, dan tumbuh perekonomiannya. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan," ujarnya.
Di sisi lain, Heru menjelaskan, kawasan Muara Angke merupakan wilayah pesisir Jakarta yang sebagian besar penghuninya berprofesi sebagai nelayan. Selain itu, kawasan tersebut berbatasan langsung dengan laut yang menjadikan wilayah ini rentan terhadap banjir akibat penumpukan sampah yang terbawa air sungai dan rob dari air laut.
Maka dari itu, lanjut Heru, untuk meningkatkan kualitas permukiman masyarakat, telah dilakukan penataan hunian masyarakat berupa rumah apung dan penyediaan air bersih oleh Kemhan RI. Penataan kawasan juga terus dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dan Kemhan RI terhadap lingkungan dan lahan di sekitar permukiman.
"Selain pengerukan sedimen untuk meningkatkan kedalaman lokasi labuh kapal, kami juga melakukan pembersihan sampah dan penanaman pohon. Penanaman pohon akan dilakukan di lahan hasil pengerukan sedimen seluas sekitar 6.000 meter persegi," tuturnya.
"Tujuan penanaman pohon ini selain dapat menghijaukan kawasan, upaya konservasi, dan mengurangi abrasi, juga dapat menghasilkan produksi," imbuhnya.
Adapun jenis pohon yang akan ditanam, yaitu pohon pelindung sebanyak 1.000 pohon, kelapa 25 pohon, dan sukun 25 pohon. Penanaman akan dilakukan secara bertahap sampai dengan 9 September 2024.
Pemilihan jenis pohon disesuaikan dengan karakteristik lokasi dan keunggulannya, seperti tahan terhadap salinitas, dapat menyimpan air saat musim hujan, dan mampu mencegah longsor akibat gelombang air laut. Selain menanam pohon, pada acara ini juga dilakukan pembagian 300 paket sembako, terdiri dari beras kemasan lima kilogram dan mie instan.
Kegiatan Pekan Grebek Sampah juga dihadiri oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati, Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, serta Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin.
(bel/jbr)