Jakarta -
Pengamanan bandara yang berlapis tak menjadi jaminan akan keselamatan dan keamanan penumpang. Wanita ini buktinya, jadi korban penusukan.
Dilansir dari Daily Mail pada Kamis (29/8), Melissa Mauldin (36) sedang menunggu temannya kembali dari toilet di bandara. Tiba-tiba saja, seorang pria tak dikenal menusuk wajahnya dengan pisau.
Pelaku adalah Xiong Jin (54), menyerang Mauldin di depan polisi Otoritas Pelabuhan. Penyerangan itu terjadi di lantai keberangkatan Terminal A di Bandara New Jersey sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jin mengaku tidak mengenal Mauldin, penyerangannya hanyalah serangan dengan target acak. Penyerangan ini pun bukan yang pertama kali ia lakukan.
Polisi mengatakan bahwa hari itu adalah delapan hari setelah tersangka menyelesaikan hukuman penjara dengan waktu tiga tahun karena penyerangan berat.
Karena kasus itu, jin didakwa dengan penyerangan berat dan kepemilikan senjata secara ilegal, kini ia akan menghadapi dakwaan percobaan pembunuhan.
Dua tahun sebelumnya, dia diduga menikam dua orang setelah mereka diundang ke rumah mereka, dan juga pernah dituduh mencoba menikam pemilik restoran Cina, menurut orang dalam penegak hukum yang berbicara kepada surat kabar itu.
"Pria ini menimbulkan bahaya serius bagi masyarakat dan harus tetap ditahan baik di penjara, lapas, atau fasilitas psikiatri, untuk mencegah bahaya lebih lanjut bagi orang lain," kata Mauldin.
Mauldin dilarikan ke rumah sakit dengan luka 14 jahitan. Mauldin mengatakan bahwa ia datang datang South Carolina ke New Jersey untuk menghadiri pesta pernikahan. Ia ditikam saat sedang dalam perjalanan pulang.
Wanita itu mengatakan bahwa dia juga dirawat karena patah tulang hidung dan tulang pipi.
Jin akan diamankan di penjara sampai sidang pengadilannya dijadwalkan, karena dia adalah seorang tunawisma.
Polisi Otoritas Pelabuhan menganggap penangkapan tersangka sebagai tindakan heroik. petugas Ryan Mangold dengan cepat memborgol Jin dan berhasil menyelamatkan Mauldin.
"Petugas kami melakukan pekerjaan yang sangat baik, yang dimulai dengan dia hanya berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, berjalan di posnya," kata kepala Departemen Kepolisian Otoritas Pelabuhan Frank Conti dalam sebuah pernyataan.
"Tindakan langsungnya mencegah cedera lebih lanjut dan mungkin menyelamatkan nyawa korban, contoh lain dari pekerjaan polisi yang banyak orang ingin remehkan atau pura-pura tidak ada," dia menambahkan.
(bnl/fem)