Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan jutaan masyarakat di negara berkembang saat ini mengalami kesulitan. Hal ini terjadi di tengah meluapnya sederet masalah ekonomi dan politik global.
Dia bilang ketidakpastian ekonomi masih membayangi dunia. Di sisi lain, konflik geopolitik juga terus terjadi dan membuat banyak peperangan yang memakan korban jiwa.
Sayangnya, Jokowi mengatakan di tengah situasi seperti ini solidaritas internasional justru menurun. Kerja sama saling menguntungkan antar negara justru tak banyak dilakukan lagi, belum lagi banyak negara mulai saling berkubu-kubu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semangat multilateralisme itu semakin dikesampingkan dan fragmentasi semakin melebar, dan pada akhirnya negara berkembang adalah yang paling berdampak," ungkap Jokowi saat membuka pertemuan Indonesia-Africa Forum 2024, disiarkan virtual, Senin (2/9/2024).
Menurutnya, masalah-masalah ekonomi dan politik dunia itu membuat banyak sekali masyarakat di negara berkembang yang mengalami kesulitan. Kesulitan ekonomi, bahkan kesulitan makan.
"Jutaan rakyat negara berkembang yang paling merasakan kesulitan," sebut Jokowi.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu pun menyatakan semua pihak saat ini memerlukan arah dan visi baru untuk melakukan pembangunan yang adil dan merata bagi semua pihak.
Dia juga menyinggung soal target sustainable development goals (SDGs) yang masih jauh dari kata sempurna. Kini hanya tersisa 6 tahun menuju 2030 dan baru 17% capaian SDGs bisa terlaksana di dunia.
"Kita memerlukan strategi baru, kita memerlukan langkah taktis baru utk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara berkembang," pungkas Jokowi.
(hal/das)