Jakarta -
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkap ada enam kepala negara yang terkonfirmasi hadir di Indonesia-Africa Forum (IAF). Ada juga enam kepala negara lain yang mengindikasikan hadir.
"Sampai saat ini sudah ada enam kepala negara yang konfirmasi hadir dan sudah ada enam negara lain yang indikasikan kehadiran mereka. Diperkirakan ada 10-12 kepala negara hadir, ada 11 menteri menteri negara Afrika akan hadir," kata Wakil Menlu Pahala Mansury kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Adapun enam kepala negara yang hadir adalah Zimbabwe, Rwanda, Ghana, Liberia, Eswatini, dan Zanzibar mewakili Tanzania. Pahala mengatakan sejauh ini ada 855 peserta yang akan hadir dari berbagai negara. Diperkirakan akan ada 1.500 total peserta yang akan hadiri IAF di Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pahala menjelaskan acara IAF ini tidak hanya melibatkan para kepala negara dan menteri, tapi juga melibatkan sektor lainnya, yaitu swasta dan BUMN. Pembahasan dalam IAF akan berfokus pada energi, kesehatan, ketahanan pangan, hingga pertambangan.
"Selain perjanjian antarpemerintah, akan diselenggarakan juga perjanjian antara-sektor swasta. Di antara sektor swasta dan BUMN diperkirakan akan terjadi perjanjian sebesar nilai USD 3,5 miliar atau sekitar Rp 58 triliun, sehingga kita harapkan forum ini tidak hanya bahas kerja sama Indonesia-Afrika. Tapi juga membahas rencana konkret, mengingat banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan," ujarnya.
Pahala mengatakan forum ini juga merupakan perayaan hubungan 55 tahun Indonesia-Afrika. Menurutnya, kedua negara itu memiliki kedekatan historis.
"Dan Indonesia-Afrika juga memiliki kedekatan yang sifatnya historis, di mana di tahun 1955 kita selenggarakan KAA dan memang kerja sama yang sifatnya historis dan cukup panjang. Ini membedakan dengan berbagai negara lain yang juga bekerja sama dengan Afrika. Indonesia memiliki histori panjang dengan Afrika," ujarnya.
Pahala menyampaikan pesan Jokowi dalam rapat agar acara IAF betul-betul dipersiapkan secara matang. Terutama terkait protokol kesehatan mengingat tengah merebaknya wabah cacar monyet atau Mpox.
"Pesan Presiden, bisa dipersiapkan sebaiknya di pintu dan titik masuk di Bali dan Jakarta, prokes bisa dijaga sebaik-baiknya selain pengamanan mengingat banyak kepala negara yang hadir di forum tersebut," ujarnya.
(eva/azh)