Jakarta -
Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan, telah tiba di Indonesia. Dalam perjalanan apostolik sekaligus kunjungan kenegaraannya di hari pertama, Paus akan menginap di Nunsiatura Apostolik di Jakarta.
Pada Selasa (3/9/2024), pesawat yang ditumpangi Paus Fransiskus mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pukul 11.26 WIB. Usai menyalami para tokoh, Paus menuju Nunsiatura Apostolik, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
Apa Itu Nunsiatura Apostolik?
Apostolic Nunciature, yakni Nunsiatur Apostolik atau Nunsiatura Apostolik adalah sebutan untuk Kedutaan Tahta Suci atau Kedutaan Besar Vatikan. Mengutip dari situs Apostolic Nunciature Indonesia (nunciatureindonesia.org), Nunsiatura Apostolik merupakan sebuah perwakilan Kepausan atau yang mewakili Tahta Suci Vatikan. Nunsiatura Apostolik untuk Indonesia disebut juga sebagai Kedutaan Besar Tahta Suci Vatikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembentukan Nunsiatura Apostolik Indonesia adalah guna lebih meningkatkan komunikasi antara Takhta Suci, sebagai pusat Gereja Universal, dan keuskupan-keuskupan, atau gereja-gereja lokal di Indonesia. Serta mendorong Takhta Suci untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia, dalam rangka saling bekerja sama dalam melayani dan memupuk nilai-nilai moral, perdamaian, serta dialog agama dan kebebasan.
Nunsiatura Apostolik untuk Indonesia atau Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia (Foto: Via nunciatureindonesia.org)
Sejarah Nunsiatura Apostolik Indonesia
Menurut situs Apostolic Nunciature Indonesia (nunciatureindonesia.org), sejarah Nunsiatura Apostolik Indonesia bermula pada 6 Juli 1947 ketika Paus Pius XII mengangkat Uskup Agung de Jonghe d'Ardoye sebagai "Delegatus Apostolik di Kepulauan Indonesia." Dan pada hari berikutnya, Surat Apostolik untuk menegakkan Delegasi Apostolik di Indonesia dikeluarkan.
Pada 4 Januari 1950, Takhta Suci menginstruksikan wakilnya untuk memberitahukan bahwa Republik Indonesia Serikat diakui oleh Vatikan. Lalu pada 10 Januari 1950, Takhta Suci Vatikan menerima usul hubungan diplomatik dengan Indonesia dan mengumumkan pendirian Internunsiatur Apostolik di Jakarta dalam Republik Indonesia Serikat (RIS).
Selanjutnya pada 7 Desember 1966, Internunsiatur di Indonesia diangkat menjadi setingkat Nunsiatur Apostolik. Pada tanggal yang sama, Uskup Agung Salvatore Pappalardo juga diangkat menjadi Pro-Nunsius Apostolik di Indonesia. Sejak tahun 1966 perwakilan Indonesia pada Takhta Suci Vatikan pun menjadi Kedutaan Besar.
Pada tahun 1989, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia pada tanggal 9-14 Oktober 1989. Selama berada di Jakarta, Paus tinggal di Nunsiatura Apostolik. Paus Yohanes Paulus II bertemu dengan uskup-uskup, pejabat sipil, tokoh-tokoh keagamaan, klerus dan biarawan/wati serta mengunjungi tempat-tempat budaya.
Dari tahun 2007 sampai 2010 restorasi dan perluasan gedung Nunsiatura Apostolik Indonesia dilaksanakan. Pada 11 Oktober 2009 Uskup Agung Leopoldo Girreli meresmikan kapel baru "Keduabelas Rasul". Sejak 1947 hingga kini, sudah ada delapan Nunsius Apostolik untuk Indonesia atau Perwakilan Kepausan di Indonesia.
(wia/imk)