Jakarta -
Di Depok ada tempat makan dengan nuansa tradisional ala perkampungan yang layak dikunjungi. Menunya istimewa, diracik oleh para petualang yang hobi masak. Olahan bebek dan dendeng jadi juaranya!
Pilihan kuliner di Depok terus berkembang dengan keunikan konsep yang dihadirkan para pemilik tempat makan. Salah satunya tempat makan dengan nuansa di tengah perkampungan yang kesan tradisionalnya amat kuat.
Namanya Omah Jangan Diam Terus yang berlokasi di Kampung Ratu Jaya. Pemiliknya, para petualang yang ingin berbagi cerita mengenai perjalanan mereka menyusuri daerah Indonesia selama berbulan-bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Omah Jangan Diam Terus ingin menjadi ruang tumbuh kreatif dan tempat kumpul para petualang, pegiat seni, hingga pencinta kebudayaan. Tentu saja tempat ini juga terbuka untuk umum agar cerita para petualang ini bisa disimak.
Detail Informasi (Nama Tempat Makan) | |
Nama Tempat Makan | Omah Jangan Diam Terus |
Alamat | Kampung Ratu Jaya, Jalan Masjid Nomor 005. Dekat Toko Barokah/Tik It Chiara, Depok |
omahjangandiamterus | |
Jam Operasional | Selasa-Minggu, 15.00-22.00 |
Estimasi Harga | mulai dari Rp 25 ribu |
Tipe Kuliner | masakan Nusantara |
Fasilitas |
|
Digawangi 2 petualang hobi masak
John (kiri) dan Rifki (kanan), sosok di balik dapur Omah Jangan Diam Terus. Foto: Andi Annisa DR/detikfood
detikfood (18/8/2024) bertemu dengan dua sosok di balik dapur Omah Jangan Diam Terus, John dan Rifki. John berujar tempat ini berawal dari perjalanan.
"Omah Jangan Diam Terus ini berdiri karena kami suka traveling. Ketika kami berjalan, kami tidak fokus pada keindahan alam. Itu bukan fokus utama kami, tapi gimana caranya setelah pulang dari perjalanan yang memang membutuhkan waktu lama, kami mendapatkan sesuatu. Bisa berupa masakan, pengalaman merasakan ruang arsitektur di rumah warga lokal, semacam itu," kata John.
John mengatakan ia dan teman-temannya bukan komunitas, melainkan lebih seperti teman perjalanan yang memutuskan untuk berbagi cerita. Daerah yang sudah mereka kunjungi antara lain Jawa, Bali, Sulawesi, dan Maluku.
Ada 9 petualang di balik Omah Jangan Diam Terus dengan sub-sub yang mereka gemari. "Ada kuliner, arsitektur, videografi, sampai fotografi," sambung Rifki.
Pada sub kuliner, John dan Rifki bertanggungjawab atas pengelolaannya. Mereka mengkurasi menu, menyajikan, hingga menceritakannya pada pengunjung.
Menu berganti setiap bulan
Rifki saat sibuk menyiapkan pesanan di dapur. Foto: Andi Annisa DR/detikfood
Diakui John dan Rifki, tempat makan Omah Jangan Diam Terus baru konsisten buka selama sebulan terakhir. "Sebenarnya kami sudah jalan 5 tahun, tapi kami tidak konsisten buka. Sekarang kami coba konsisten, buka terus. Dulu buka sebulan, perginya berapa bulan," kata John.
Salah satu perjalanan yang mereka lalui adalah bersepeda dari Depok ke Maluku selama 9 bulan. Cerita perjalanan mereka tergambar di foto-foto dan lembaran cerita yang dipajang di sudut-sudut Omah Jangan Diam Terus.
Mengenai menu, Omah Jangan Diam Terus akan berganti setiap bulan. Semua informasinya dapat dilihat di Instagram omahjangandiamterus.
Bulan ini, mereka menyajikan menu terinspirasi daerah Sulawesi dan Sumatera Barat. Semua menu dimasak dengan cara tradisional menggunakan tungku dan kayu bakar.
Untuk santap di sini, pengunjung perlu reservasi dan membayar uang muka. Amannya reservasi seminggu sebelum. Setelah itu, baru pihak Omah Jangan Diam Terus menghubungi dan memberi patokan jelas tempat mereka.
Kampung tersembunyi yang asri
Nuansa perkampungan yang asri bikin betah saat bersantap. Foto: Andi Annisa DR/detikfood
Mengikuti informasi peta digital yang diberikan, lokasi Omah Jangan Diam Terus bisa dengan mudah dicapai. Patokannya pagar warna hijau. Setelah itu kami harus masuk jalan kaki lebih dulu sekitar 100 meter.
Nantinya ada beberapa kain penanda yang seolah jadi 'clue' untuk mengajak kita terus masuk. Begitu sampai, kami disambut suasana perkampungan yang asri. Ada banyak tanaman dan pohon di sekitar.
Area makannya berupa kursi dan meja kayu yang rindang. Kami juga bisa mengintip area dapur yang penuh kepulan asap dan area meracik minuman yang sibuk menyajikan pesanan pelanggan.
Ketika mengantarkan makanan, John atau Rifki bakal bercerita pada pengunjung mengenai inspirasi sajian mereka. Tak sedikit pengunjung yang tertarik dan menanyakan lebih lanjut perjalanan mereka.
Sajian di Omah Jangan Diam Terus ada di halaman selanjutnya.