Jakarta -
Pemerintah Kabupaten Nganjuk mendorong penyediaan transportasi publik yang inklusif. Hal ini demi memastikan kenyamanan serta keselamatan masyarakat dalam melakukan mobilitas.
Salah satunya melalui penyelenggaraan angkutan sekolah gratis khusus bagi siswa difabel. Adanya program ini karena melihat kondisi angkutan massal di Kabupaten Nganjuk yang belum optimal.
Dalam praktiknya program angkutan sekolah disabilitas ini menonjolkan layanan door to door service. Para siswa akan dijemput oleh angkutan di rumah masing-masing atau di titik penjemputan yang telah ditentukan, dengan menggunakan microbus dan mobil penumpang umum (MPU). Armada-armada tersebut tentunya sudah dilengkapi fasilitas yang mempertimbangkan faktor ergonomis sehingga nyaman bagi pelajar berkebutuhan khusus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui saat ini tersedia 4 rute yang dilayani angkutan sekolah difabel gratis. Yakni rute SLB Krida Utama II (Loceret), rute SLB Krida Utama I (Tanjungenom), SLB Shanti Kosala Mastrip (Begadung), dan SLB Negeri Sambirejo (Ngrajek)
Jalannya suatu program tentu perlu didukung oleh ketersediaan anggaran. Dalam hal penyelenggaraan angkutan sekolah gratis khusus difabel ini, Pemkab Nganjuk menyewa MPU dari pelayanan angkutan pedesaan, yang diakomodasi melalui APBD Dinas Perhubungan Kabupaten Nganjuk. Di samping itu, Pemkab Nganjuk turut mengajak BUMD bankjatim, yang menyediakan 1 unit kendaraan microbus melalui mekanisme Corporate social responsibility (CSR).
(akn/ega)