Jakarta -
Rosan Roeslani menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pertama kalinya usai ditunjuk sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM. Usai menghadap dia bercerita diberikan sederet titah dari Jokowi.
Titah yang pertama adalah Rosan diminta untuk mengejar target investasi nasional di 2024 senilai Rp 1.650 triliun. Sejauh ini Rosan bilang Kementerian Investasi baru bisa mengumpulkan 50,3% dari total target itu, masih ada setengah target yang harus dia kejar.
Dia diminta mempercepat realisasi investasi ke Indonesia. Mulai dari investasi yang domestik maupun investasi asing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini mendapatkan arahan dari Bapak Presiden untuk terus melanjutkan investasi ini memenuhi target yang sudah dicanangkan. Target tahun ini Rp 1.650 triliun. Sudah tercapai kurang lebih 50,3% sampai saat ini," ujar Rosan ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2024).
Kedua Rosan diminta Jokowi untuk melanjutkan realisasi investasi untuk mendorong hilirisasi baik di sektor mineral seperti nikel, bauksit, dan lain sebagainya hingga hilirisasi di sektor pertanian dan perkebunan
"Diharapkan selain hilirisasi itu seperti beberapa smelter yang ada, Bapak Presiden tetap minta turunannya harus dikembangkan supaya nilai tambah dan penciptaan lapangan kerja ini terus berjalan," beber Rosan.
Titah yang ketiga dari Jokowi adalah Rosan diminta menjaring investasi di sektor semikonduktor. Saat ini komoditas semikonduktor sedang banyak dibutuhkan di seluruh dunia, Rosan bilang Jokowi ingin Indonesia jadi salah satu pemain besar semikonduktor.
"Setahun ada 2 tahun lalu kita baru selesai diberikan 1 dari 7 negara yang mendapatkan insentif untuk semikonduktor dari AS. Saya diminta mem-follow up lagi karena kebetulan sudah baru saja diberikan, jadi investasi di semikonduktor ini selain hilirisasi, ini menjadi prioritas juga yang dikasih arahan oleh bapak presiden," jelas Rosan.
Keempat, Rosan juga diberikan titah untuk menjaring lebih banyak investor asing untuk membangun Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur. Eks Ketua Umum Kadin Indonesia itu mengatakan Jokowi sangat berharap dengan latar belakang pengusaha yang dimilikinya bisa menarik lebih mudah investasi asing.
"Mengingat background saya juga investor selama ini jadi bisa untuk lebih aktif lagi utamanya ke investor asing, karena investor lokalnya udah terus masuk ya, sehingga diharapkan terutama seperti ke negara yang sudah banyak berinvestasi ke Indonesia seperti Singapura dan lainnya, jadi yang sudah mengenal iklim investasi di Indonesia," sebut Rosan.
Terakhir, Jokowi menitipkan proyek pembangunan lumbung pangan gula di Merauke, Papua. Menurutnya, proyek seluas 2 juta hektare yang dapat memproduksi 600 ribu ton tebu itu harus diakselerasi, sehingga Indonesia bisa mengurangi bahkan kalau bisa tidak lagi mengimpor gula.
"Proyek Merauke diminta untuk diakselerasi supaya ke depan kita tidak impor gula lagi itu harapan dari Bapak Presiden. Izin-izin supaya dipercepat lagi sehingga pembangunan lancar," pungkas Rosan.
(hal/das)