TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menghadiri peresmian pameran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo Tahun 2025 di Indonesia Convention Exhibition BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, saat aksi buruh digelar di gedung DPR, Senayan, pada hari ini, 28 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Prabowo tiba di tempat acara sekitar pukul 10.10 WIB. Ia mengenakan pakaian safari cokelat dan peci hitam. Saat tiba ia menyalami para hadirin yang menyambutnya.
Prabowo dijadwalkan meresmikan pembukaan APKASI Otonomi Expo yang digelar 28-30 Agustus 2025. Pameran ini merupakan ajang promosi perdagangan, pariwisata dan investasi bagi pemerintah kabupaten seluruh Indonesia. Tahun lalu, Presiden Joko Widodo juga membuka acara ini.
Sementara itu, koalisi buruh menggelar aksi di gedung DPR. Awalnya, buruh juga berencana menggelar aksi di depan Istana Merdeka. Namun aksi itu batal.
Ketua Departemen Media dan Komunikasi Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh (KSP-PB) Kahar Cahyono mengatakan aksi buruh hari ini hanya terkonsentrasi di DPR RI. Alasannya, aksi tidak efektif dan masalah pertimbangan waktu jika dilakukan di dua tempat.
“Mobilisasi ribuan orang dari DPR ke Istana dalam pertimbangan kami butuh waktu yang lumayan lama,” kata Kahar kepada Tempo, 28 Agustus 2025
Presiden Partai Buruh Said Iqbal juga menyebut efektivitas waktu menjadi alasan pembatalan aksi di Istana Kepresidenan. “Aksi di DPR saja karena keterbatasan waktu. Buruh harus masuk shift dua,” ucapnya.
Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh menggelar aksi di depan gedung DPR. Ribuan buruh dari Jabodetabek akan ikut turun ke kompleks parlemen bersama aksi serentak puluhan ribu buruh di daerah-daerah lain di Indonesia.
Said Iqbal mengatakan massa aksi yang turun berjumlah 3.000. Mereka terdiri atas Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), dan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI).
Said Iqbal memastikan buruh menggelar aksi damai. Ia berjanji massa aksi dari buruh akan tertib dan tidak anarkis. "Saya menyerukan dalam aksi 28 Agustus harus damai, tertib, tidak ada kericuhan, tidak ada kekerasan," kata Said melalui keterangannya pada Rabu, 27 Agustus 2025.
Said mengatakan, massa aksi buruh akan membawa enam tuntutan yakni hapus outsourcing dan tolak upah murah, stop PHK, reformasi pajak perburuhan, sahkan RUU Ketenagakerjaan tanpa omnibus law, sahkan RUU perampasan aset, dan revisi RUU Pemilu
Selain buruh, ada juga massa aksi yang mengatas namakan Temu Rakyat untuk Keadilan Iklim 2025 di depan gedung DPR. Jumlah massa sekitar 200 orang. Mereka membawa tuntutan Keadilan Iklim 2025 dan sahkan RUU Keadilan Iklim.
Sementara dari unsur mahasiswa dan pemuda ada dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan Forum Nasional Anti Korupsi (FANATIK). Total massa sekitar 420 orang.
Mereka membawa tuntutan bubarkan DPR; sahkan RUU Perampasan Aset; pemerintah harus bersih dari korupsi, oligarki, politik dinasti; tolak komersialisasi pendidikan; cabut tunjangan anggota DPR; hentikan segala bentuk kriminalisasi; serta periksa dan pecat Sufmi Dasco dari Wakil Ketua DPR dan kader Partai Gerindra atas dugaan skandal bisnis judi online dan kasino di Kamboja.
Ade Ridwan Yandwiputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini