4 weeks ago
23
Jakarta -
Istilah 'Raja Jawa' menggema dan menggeliat di lini masa. Nama itu membuat kita menilik ke belakang mengenai masa-masa kerajaan.
Lalu, seberapa besar tentang kekuatan raja Jawa dalam konteks saat ini? Sejarawan Asep Kambali mengatakan bahwa raja Jawa memiliki pengaruh dan daya kekuatan yang sangat besar.
Hal itu mengikuti jumlah penduduk Pulau Jawa yang juga besar pula. Diketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan mayoritas penduduk berada di Provinsi Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tentu kekuatannya sangat besar. Kenapa, karena kita lihat secara demografi ya," kata Asep kepada detikTravel, Kamis (22/8/2024).
"Rakyat dari pada Pulau Jawa kan mayoritas di seluruh Indonesia. Jawa Barat saja hampir 50 juta. Belum Jawa Timur dan Jawa Tengah," ungkap dia.
Bahkan, saking banyaknya penduduk di Pulau Jawa, mereka harus dipindahkan atau melakukan imigrasi dengan sukarela. Jadi, kata Asep, kekuatan raja Jawa memang sangat besar meski ditarik ke masa kini karena belum ada perubahan demografi penduduk.
"Jadi kalau digabungkan itu hampir 80% barangkali, 70-80% penduduk Indonesia ya di Jawa. Bahkan banyak yang migrasi dan lain-lain," ujar Asep.
"Jadi dalam konteks ini tentu lebih kuat. Karena pemilih lebih mayoritas di Pulau Jawa. begitu," jelas dia.
Raja Jawa Disinggung Bahlil
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyinggung soal raja Jawa dalam pidato di Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar. Ia menyebut untuk berhati-hati dengan sosok itu.
Bahlil berseloroh jangan main-main dengan 'Raja Jawa' jika tak mau celaka. Saat membicarakan kepala pemerintahan, ia melempar candaan soal 'Raja Jawa' dengan mewanti-wanti para kader agar tak bermain-main dengan Raja Jawa itu.
"Soalnya, Raja Jawa ini, kalau kita main-main, celaka kita. Saya mau kasih tahu aja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh, ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tahu," kata Bahlil.
Bahlil mengatakan dampak wanti-wantinya itu sudah terbukti. Dia pun tak menjelaskan maksud siapa sosok Raja Jawa yang disebutkannya itu.
(msl/wsw)
