Sekeren Ini Settingan Studio Film Hollywood di Universal Studios

Jakarta -

Bila kamu ke Universal Studio Hollywood, bisa melihat bagaimana studio film dari yang kita tonton selama ini. Salah satunya Jurassic Park. Sebagus dan sedetail itu!

Saat berkunjung ke Hollywood, tak afdal rasanya bila tak singgah dulu ke Hollywood Walk of Fame. Tentu traveler sudah tahu tentang jalanan yang lantai trotoarnya bergambarkan segilima yang bertuliskan nama selebritis dunia. Jumlahnya sekarang ada sekitar 2.600 bintang.

Setelah puas berfoto, kami pun melanjutkan perjalanan ke Universal Studios Hollywood yang jaraknya sekitar setengah jam saja dari Hollywood Walk of Fame.

Sebelum masuk, kami pun singgah dulu di restoran untuk membeli makanan. Aku dan teman sekamar ku memilih makanan yang tidak mengandung daging ayam atau sapi karena tidak jelas Halal-nya. Jadi, kita pesan satu porsi untuk berdua dengan menu seafood. Dan harga per menu-nya minimal di $30 (sekitar Rp 300 ribuan). Cukup mahal ya?

Masuk ke taman rekreasi terkenal ini, aku pun foto di depan ikoniknya Universal Studios yakni sebuah globe besar bertuliskan Universal Studios. Ini serasa mimpi!

Kegiatan pertama yang kami lakukan yaitu ikut studio tour. Ternyata ramai juga peminat dari kegiatan ini, terlihat dari antrinya luar biasa ramai.

Jadi nanti kita akan naik mirip odong-odong kalau di Indonesia, tapi kanan kirinya ada pengaman. Kita akan diajak mengelilingi setting film Hollywood. Ada satu pemandu yang akan menjelaskan pada kita tentang setiap yang kita lewati.

Terlihat gedung-gedung, gudang-gudang, rumah-rumah, latar belakang kota yang biasa kita lihat di film Hollywood terasa begitu artistik. Dari yang modern sampai yang zaman dulu, semuanya ada di universal studios Hollywood ini. Semuanya terasa nyata, seperti kita berkunjung ke kota di Amerika, tapi saat itu sepi. Ya, karena sedang tidak digunakan untuk syuting.

Nah, inilah bagian terserunya. Kamu tahu, kan, film Jurassic Park? Nah, kita masuk ke lorong. Gelap! Dan tiba-tiba kendaraan kita bergoyang layaknya sedang diamuk oleh si dinosaurus. Bahkan beberapa kali ada air yang sengaja disemprotkan. Semua berteriak kegirangan.

Lanjut lagi, kita diajak ke setting film juga, tapi aku lupa film apa. Jadi itu ada gudang, bangunan kumuh, drum, dan sebagainya. Kendaraan kita berhenti, dan tiba-tiba ada air yang mengalir deras layaknya banjir bandang, hujan yang turun deras pula beserta petir. Oh, gini, toh cara bikinnya.

Dan yang paling menarik adalah ketika kita melewati puing-puing pesawat yang jatuh dan hancur. Asapnya masih ada, bangku pesawatnya hancur, pesawat terbelah berkeping-keping. Wah, ngeri banget lihatnya.

Seru banget, setiap setting film Hollywood memang dirancang sedemikian rupa.

Kini aku lagi ingin ke sebuah tempat yang membuatku bebas cemas dan mengisi energi jiwa kembali. Aku sedang punya cemas berlebih dan kecemasanku mereda ketika melihat laut lepas yang luas beratap awan biru yang menenangkan. Aku ingin ke Gili Iyang yang ada di Sumenep, Madura yang dikenal usia warganya lebih panjang dan tempatnya kaya oksigen hingga disebut Pulau Oksigen.

Dan di Pulau Oksigen ini aku bisa olah nafas dengan baik karena banyaknya oksigen. Hingga akhirnya saat aku kembali ke rumah, energiku terisi dan siap membuat proyek sosial yang bermanfaat untuk masyarakat.