Sindikat Penipu di Jakut Incar Lansia ke Bank, Modus Tukar Mata Uang Asing

2 weeks ago 21
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Polsek Kelapa Gading menetapkan empat orang sebagai tersangka penipuan terhadap lansia yang menawarkan tukar rupiah jadi mata uang asing dengan jumlah lebih. Keempat tersangka ini disebut memang menyasar korban-korban lansia.

"Dari hasil pendalaman serta pemeriksaan dari para tersangka dan tersangka yang ditangani oleh Polda Sumut, jadi memang korban-korban yang disasar oleh kelompok ini adalah rata-rata yang lansia, yang datang ke Bank untuk melakukan setor atau penarikan tunai di bank," kata Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana Mukarom dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (3/9/2024).

Dia mengungkap sindikat ini mengincar lansia yang tidak didampingi saat mau bertransaksi di bank. Dia juga menyebut penipuan dengan modus iming-iming menukar mata uang asing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk mempengaruhi korban menyerahkan uang dengan cara menukar ya, tukar dengan uang mata asing ya, kemudian dengan perhiasan, korban ada yang mengambil perhiasan ditukar dengan mata uang asing juga dengan nominal tertentu yang kemudian menggiurkan korban untuk melakukan," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan.

Viral Nenek Jadi Korban Hipnotis

Sindikat penipuan ini terungkap setelah ada peristiwa yang terjadi pada Jumat (16/8) sekitar pukul 13.30 WIB di sebuah bank di Kelapa Gading, Jakut. Peristiwa tersebut terekam sejumlah kamera CCTV dan videonya viral di media sosial (medsos).

Dalam video beredar, terlihat Nenek LYS berjalan sendirian di kawasan rumah toko di Kelapa Gading. Lalu ada seorang pria bertopi dan masker menghampiri Nenek LYS.

Tak lama kemudian, datang wanita lain yang menghampiri Nenek LYS. Ternyata pria dan wanita yang menghampiri nenek tersebut adalah komplotan pelaku.

Pria itu berpura-pura sebagai warga negara (WN) asal Singapura yang hendak mendonasikan uang ke yayasan. Namun dia hendak menukarkan mata uang dolar Singapura dan bertanya kepada korban, Nenek LYS.

Sementara itu, si wanita yang datang mengaku akan membantu proses penukaran uang. Kedua pelaku lalu bertemu dengan pelaku lain yang mengaku sebagai petugas bank.

Petugas bank palsu berpura-pura menukar uang mata uang asing dengan rupiah. Pertukaran uang dilakukan di depan korban untuk membuat korban yakin.

"Sehingga korban percaya dan diantar mengambil uang dan emasnya, kemudian ditukar dengan dolar tersebut yang ternyata bukan dolar Singapura, tapi uang negara lain yang nilai tukarnya kecil," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Maulana Mukarom, Senin (2/9).

(idn/idn)

Read Entire Article