SEJUMLAH elemen buruh menggelar demonstrasi di kompleks gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta pada Kamis, 28 Agustus 2025. Korps Brigadir Mobil Kepolisian Republik Indonesia atau Brimob Polri menjaga seluruh gerbang di area parlemen.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Massa dari Partai Buruh, serikat-serikat pekerja, dan elemen masyarakat lainnya berdemonstrasi di gerbang utama. Di Gerbang Pancasila, gerbang yang berlokasi di belakang kompleks parlemen, tidak tampak massa pendemo. Namun, Korps Brimob tetap bersiaga.
Hingga pukul 13.00 WIB, area gerbang belakang DPR tersebut masih lengang. Tidak ada mobil komando ataupun peserta aksi di sana. Gerbang tersebut dijaga oleh anggota satuan pengamanan dalam atau Pamdal DPR dan korps Brimob. Beberapa anggota Brimob tampak memegang senjata gas air mata yang biasa digunakan polisi untuk memecah massa pendemo.
Selain itu, ada juga mobil meriam air atau water cannon yang ditempatkan di area gerbang belakang DPR. Mobil kendaraan taktis atau Rantis Brimob juga tampak di sana.
Salah seorang polisi yang berjaga di belakang DPR menyebut korps Brimob tetap berjaga di lokasi untuk mengantisipasi massa. Biasanya, kata dia, demonstran juga berdemo di gerbang belakang tersebut.
Lokasi gerbang belakang DPR sempat ricuh saat demonstrasi yang berlangsung pada Senin, 25 Agustus 2025. Bangunan pos registrasi tamu di lokasi tersebut rusak imbas demonstrasi yang ricuh itu. Pos tamu ini terletak di kawasan gerbang belakang gedung DPR atau persisnya di pintu masuk motor.
Komputer yang biasanya digunakan petugas pengamanan dalam DPR terlihat berantakan. Petugas pengamanan DPR mengatakan tidak ada korban luka dalam kejadian tersebut.
Adapun pada Rabu, 28 Agustus 2025, koalisi buruh menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPR dengan membawa enam tuntutan. Selain mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset, mereka menolak outsourcing dan upah murah, menghentikan pemutusan hubungan kerja, mendorong reformasi pajak perburuhan, menolak omnibus law dalam RUU Ketenagakerjaan, serta merevisi RUU Pemilu.
Aksi itu diikuti ribuan buruh. Presiden Partai Buruh sekaligus Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan aksi kali ini akan berlangsung damai tanpa kerusuhan. “Aksi hari ini aksi damai, tertib, tidak ada kekerasan kami akan menjaga aksi ini kondusif, karena ini adalah aksi menyampaikan aspirasi di DPR,” kata Said di gerbang utama Gedung DPR/MPR RI.