Moskow (ANTARA) - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menggambarkan krisis di Jalur Gaza sebagai salah satu episode paling kelam dalam hubungan internasional di era modern.
"Apa yang kita saksikan saat ini di Gaza mungkin menjadi salah satu episode paling kelam dalam hubungan internasional di abad ke-21, dan dalam hal ini, yang ingin saya sampaikan adalah Spanyol sangat vokal di Uni Eropa dan juga di komunitas internasional," kata Sanchez kepada The Guardian dalam wawancara yang ditayangkan pada Rabu.
Perdana Menteri itu mendesak Uni Eropa untuk menangguhkan kemitraan strategis mereka dengan Israel.
Pada 7 Oktober 2023 Zionis Israel menjadi sasaran serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza. Setelah itu, kelompok perjuangan Palestina, Hamas, menembus daerah-daerah perbatasan, melepaskan tembakan ke militer dan warga sipil serta menyandera lebih dari 200 orang.
Menurut otoritas, sekitar 1.200 orang di pihak Israel tewas.
Sebagai balasannya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan Operasi Pedang Besi, yang meliputi serangan terhadap sasaran sipil dan mengumumkan blokade penuh terhadap Jalur Gaza.
Menurut pemerintahan Gaza, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza menembus 63.000 orang sejak 7 Oktober 2023.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Spanyol akan ajukan resolusi PBB soal aksi konkret atasi krisis Gaza
Baca juga: Spanyol serukan gencatan senjata di Gaza, dukung pernyataan Sekjen PBB
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.