Jakarta -
Pembangunan tol di Indonesia ternyata bisa menggunakan teknologi canggih yakni busa. Penggunaan material tersebut dijelaskan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lebih efisien dan hemat waktu dalam membangun jalan tol.
PUPR menjelaskan bahwa Geofoam terbuat dari expanded polystyrene yang berbentuk balok berbobot ringan.
"Meski ringan geoform ini kuat sebagai material penanganan dan penguatan lapisan tanah yang labil," jelas Kementerian PUPR di akun Instagram @kemenpupr, Senin (19/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobot geofoam pun sangat ringan. Sebagai perbandingan, PUPR menjelaskan bobot geofoam hanya 25kg/m3, adapun massa jenis tanah timbunan mempunyai berat sekitar 1,8 ton/m3. Oleh sebab itu penerapan geofoam bisa menghemat waktu, penggunaan peralatan, dan tenaga kerja.
Di sisi lain, geofoam juga mudah dibentuk dan mudah dipasang. Kementerian PUPR telah menerapkan di Seksi 5A Tol Cisumdawu, Jawa Barat. Selain untuk pembangunan jalan, geofoam juga dapat diterapkan untuk pondasi rumah, stabilisasi lereng, hingga konstruksi tanggul.
(fdl/fdl)