Jakarta -
Ketum Projo Budi Arie Setiadi menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal 'ditinggal ramai-ramai' saat memberikan sambutan di Kongres NasDem beberapa waktu lalu. Budi Arie menyebut memang ada kecenderungan tersebut, meski begitu ia yakin para pengusung tetap setia sampai akhir.
"Ya ada kecenderungannya begitu. Tapi kan kita yakin bahwa di Indonesia ini keguyuban, persaudaraan, gotong royong kan jalan," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Budi Arie menepis Jokowi ditinggal oleh ketum-ketum partai. Menurutnya, koalisi pemerintahan kini solid hingga masa akhir jabatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan Pak Presiden apresiasi bahwa semua partai pendukung, terus mendukung sampai 20 Oktober. Nggak ada (ditinggal), kan politik harus ceria. Kan loyalitas," lanjut Budi Arie.
"Ya solid, walaupun tanya aja ke partai kan 10 tahun ini apa sih yang Jokowi lakukan. Pikiran dan tindakan Pak Jokowi. Indonesia di bawah Pak Jokowi 10 tahun banyak kemajuan," lanjut Budi Arie.
Sebelumnya, Presiden Jokowi membuka Kongres III Partai NasDem. Dalam sambutannya, Jokowi sempat menyinggung soal pihak yang datang ramai-ramai dan ketika pergi juga ditinggal ramai-ramai.
"Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi ditinggal ramai-ramai, tapi saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya dan tidak juga dengan NasDem," kata Jokowi di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024).
Jokowi mengaku senang dengan Surya Paloh dan NasDem yang mendukung keberlanjutan. Dia mengatakan Paloh telah berkomitmen mendukung pemerintah selanjutnya Prabowo Subianto.
(eva/taa)