Jakarta -
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar di Kawasan Limo, Cinere, Depok ditutup usai diprotes warga. Hal itu dikarenakan TPS menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang berdampak ke warga sekitar.
Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (27/8/2024) terlihat akses menuju TPS itu diportal oleh warga. Tampak ada antrean truk muatan sampah yang terhalang oleh portal tersebut.
Di dekat portal itu ada pos penjagaan yang dipasangi banner bentuk penolakan warga terhadap TPS tersebut. Banner itu bertulisan 'Kami Mendukung Penutupan Permanen TPA Liar Kecamatan Limo'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TPS liar di Limo, Depok ditutup usai diprotes warga sebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Foto: Devi/detikcom
Tampak di lahan menuju TPS tersebut terdapat plang bertulisan 'Tanah Milik PT Megapolitan Tbk' Petugas Keamanan Lahan, Baihaqi mengatakan penutupan TPS diawali dengan penolakan warga yang terdampak ISPA akibat TPS tersebut.
"Untuk penolakan awal yang terjadi kemarin itu karena sudah kalau dari warga, kita juga sering berkoordinasi dengan warga, itu sudah ada korban terdampak dari sampah tersebut," kata Baihaqi kepada wartawan di lokasi, Selasa (27/8).
"Yaitu penyakit ISPA itu kan, kebetulan juga ada yang kena dampak tersebut dari warga sekitaran (lahan), terutama warga yang terdampak, sampai ada dampak seperti itu," tambahnya.
Terpisah, Kadis DLHK Abdul Rahman mengatakan TPS itu sudah sejak lama. Pihak DLK sempat melakukan edukasi.
"Iya TPA liar itu, itu sudah lama, dan dari yang saya tahu saya temukan itu dari 2018 ke sini itu ada dokumen-dokumen kita upaya-upaya melakukan edukasi melakukan penindakan terkait TPA liar ini," kata dia saat dihubungi wartawan, Selasa (27/8).
Di sisi lain, ia menyebut TPS tersebut masih berperkara. Perusahaan dan warga sempat demo atas keberadaan TPS tersebut.
"Tetapi permasalahannya, ini kan tanah-tanah ini masih dalam perkara lah gitu ya para pihak. Nah kemarin terjadi demo warga ini ya karena memang pihak Megapolitan yang mengklaim tanahnya digunakan oleh warga untuk pembuangan ini menginginkan untuk disetop gitu. Nah disetop ini kan kepada si masyarakat yang melakukan pengelolaan sampah ini," jelasnya.
(taa/taa)