Wamenkes Sebut Ada Ratusan Kasus Bullying di PPDS Pelbagai Kampus

2 weeks ago 18
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono menilai kasus perundungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) tidak hanya terjadi di Universitas Diponegoro (Undip) saja tapi juga di kampus lain. Usai mencuatnya kasus PPDS Undip, Dante memastikan akan melakukan investigasi secara menyeluruh.

"Semuanya juga kita investigasi kok, di RSCM diinvestigasi, di Undip diinvestigasi, di Unair diinvestigasi, di USU diinvestigasi, di Unsri juga diinvestigasi," kata Dante kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dante lantas mengatakan ada sejumlah laporan terkait perundungan yang masuk namun tidak dibuka ke publik. Sebab, pihaknya tak ingin gegabah menyimpulkan perundungan.

"Ada beberapa kasus yang langsung masuk ke kita cuma kita tidak buka, karena ini memang sensitif dan kita perlu bukti yang solid untuk menentukan kesimpulan dari setiap kali perundungan," ujarnya.

"Ada sekitar 1.000 lebih perundungan yang kita klarifikasi ternyata sebagian besar bukan perundungan, yang perundungan itu sekitar 30 persen yang memang benar-benar perundungan. Jadi kita tidak menerima semua laporan itu terus kita jadikan data mentah, tapi kita klarifikasi untuk tiap-tiap," lanjutnya.

Dante menyebut ada 300 kasus yang terbukti perundungan. Namun, ia tidak merinci di mana kasus tersebut terjadi.

"Sudah ada 300 kasus kira-kira perundungan,' ujarnya.

(eva/dnu)

Read Entire Article