Jakarta -
Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo mengaku terkesan dengan kesederhanaan dari Paus Fransiskus. Sebab, Paus Fransiskus dikabarkan memilih mengenakan sepatu tuanya dalam lawatannya ke Indonesia, pada 3-6 September 2024.
Kardinal Suharyo pun bercerita, ia kemarin sempat memperhatikan sepatu yang dipakai Paus Fransiskus. Biasanya, kata Kardinal Suharyo, Paus kerap memakai sepatu berwarna merah ataupun putih. Namun kali ini, dia memakai sepatu warna hitam.
"Kemarin saya sengaja memperhatikan sepatunya. Saya kan dekat ya, melihat sepatunya. Biasanya Bapak Suci itu memakai sepatu merah atau putih, tapi kemarin saya lihat sepatunya itu hitam," kata Kardinal Suharyo kepada wartawan di Gereja Katedral Jakarta, Rabu (4/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan sembarangan sepatu hitam, ternyata sepatu itu sudah terlihat garis lekukannya. Artinya, sepatu itu sudah lama dipakai.
"(Sepatunya) sudah lekuk-lekuk, tandanya sudah lama dipakai. Itu bukan sekadar kebetulan, itu pilihan (untuk hidup sederhana)," ujarnya.
Ia pun menekankan latar belakang Paus Fransiskus sebagai anggota Ordo Serikat Yesus (Yesuit)--ordo dalam Gereja Katolik Roma yang terkenal dengan kedisiplinan dan 3 kaul sucinya: taat, selibat, dan melarat.
"Spiritualitas yang amat sangat menonjol, yang biasanya sekarang menggunakan istilah yang lebih populer, itu diskresi. Jadi, memilih. Itulah spritualitas dasar anggota Serikat Yesus," terangnya.
"Kalau sekarang Bapa Suci memilih hidup sederhana, itu adalah buah dari diskresi," tambahnya.
Menurutnya, Paus Fransiskus juga dengan sengaja memilih Indonesia sebagai pendaratan pertamanya dalam kunjungan apostolik Sri Paus ke Asia-Pasifik.
"Kalau beliau mengunjungi Indonesia kemudian Papua Nugini, Timor Leste, kenapa tidak turun dulu di Singapura itu adalah pilihan, pilihan untuk tetap hidup sederhana," tambahnya.
Selama lawatannya ke Tanah Air, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo, bertandang ke Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, serta memimpin misa di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Madya di hadapan lebih dari 80.000 umat Katolik dari berbagai penjuru.
(bel/yld)