JK Sarankan TV Bagi 2 Layar Saat Misa Paus Fransiskus dan Azan Magrib

2 weeks ago 17
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menanggapi soal imbauan Kementerian Agama (Kemenag) agar stasiun televisi menyiarkan azan Magrib dalam bentuk running text saat ibadah misa yang dipimpin Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. JK menyarankan stasiun televisi membagi dua layar saat azan Magrib dan misa Paus Fransiskus.

"Jadi saya sarankan sebagai ketua DMI agar TV di samping terus melaporkan tentang misa, juga ada tetap menyiarkan azan. Jadi layar dibagi dua dan hanya lima menit azan magrib," kata JK dalam keterangan pers tertulisnya, Rabu (4/9/2024).

JK mengatakan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Islam terbanyak sangat mengutamakan toleransi. Dia menyebut solusi terbaik adalah seruan panggilan azan ditampilkan bersamaan dengan perayaan misa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itulah yang paling indah antara kedua umat beragama. Solusi terbaik, saling menghargai dan saling toleransi," tambah JK.

Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 itu menambahkan dengan berbagi layar akan menampilkan pesan toleransi dan keberagaman di Indonesia. Di mana kata JK, keindahan toleransi tercermin saat masyarakat ada yang melaksanakan misa dan juga ada masyarakat yang menunaikan salat.

"Dengan berbagai layar, akan menampilkan pesan toleransi dan keberagaman di Indonesia. Ada sebagian rakyat yang melaksanakan misa di saat yang sama ada yang menunaikan ibadah salat tanpa saling mengganggu. Itulah indahnya toleransi dan keberagamaan," imbuhnya.


Edaran Kemenag

Kemenag RI sebelumnya mengeluarkan imbauan agar stasiun televisi berkenan untuk menyiarkan azan Magrib dalam bentuk running text ketika menayangkan secara langsung ibadah misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis (5/9) besok.

Dilansir Antara, Rabu (4/9), hal itu sesuai dengan surat yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika tertanggal 1 September 2024, yang salinannya diperoleh Antara pada Selasa (3/9) malam.

Surat itu juga mengimbau seluruh televisi nasional untuk menyiarkan secara langsung dan tidak terputus saat menyiarkan ibadah misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus besok. Diketahui, misa akbar akan berlangsung sejak pukul 17.00 hingga 19.00 WIB.

Kemenag juga mengingatkan bahwa azan Magrib yang kemungkinan berlangsung di sela-sela ibadah misa akbar tersebut tetap disiarkan.

Namun Kemenag mengimbau agar penyiaran azan Magrib dilakukan dengan cara running text atau teks berjalan yang muncul di layar televisi.

"Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya penyiaran azan Maghrib dapat dilakukan dengan running text," demikian tertulis dalam surat tersebut.

Imbauan itu keluar setelah Panitia Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus meminta Kemenag berkenan menjembatani komunikasi dengan organisasi keagamaan terkait penyiaran azan Magrib di pada saat ibadah misa akbar di GBK.

(whn/imk)

Read Entire Article