Polisi Sebut 4 Orang Ikut Terjun ke Kali Bekasi Diselamatkan Tim Patroli

2 hours ago 4
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Polisi mengungkap fakta lain terkait kasus tujuh orang remaja yang ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih. Polisi menyebut ada empat orang lain yang pada saat bersamaan ikut loncat ke kali, namun berhasil diselamatkan tim patroli.

"Kemudian ada 4 orang di antaranya mencoba melarikan diri itu masuk ke Kali Bekasi dan berhasil diselamatkan oleh tim Patroli Perintis Presisi Polres Bekasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (23/9/2024).

Ade Ary menjelaskan mulanya Tim Patroli Perintis Presisi mendapatkan informasi adanya perkumpulan puluhan orang di lokasi Jalan Cipendawa. Diduga mereka hendak melakukan aksi tawuran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi awalnya tim patroli Perintis Presisi ini melakukan siber patroli, dari siber patroli yang mereka lakukan, ada yang sedang live IG sedang berkumpul. Diduga berdasarkan analisis tim patroli Perintis Presisi, diduga berkumpul akan melakukan tawuran," jelas Ade Ary.

"Di tempat tersebut sudah ada sekelompok remaja kurang lebih sekitar 60 orang dengan menggunakan 30 kendaraan bermotor roda dua sedang meminum minuman keras dikemas dalam plastik dan sudah tersedia beberapa sajam," ujarnya.

4 Orang Diselamatkan

Saat akan dilakukan pengecekan, mereka membubarkan diri. Saat itu lah, empat orang yang selamat tersebut termasuk tujuh orang yang ditemukan tewas meloncat ke dalam kali.

"Kemudian pada pukul 03.30 WIB, tim Perintis Presisi datang sehingga kelompok tersebut melarikan diri. Sebagian ke arah gang perumahan, sebagian ke arah Kali Bekasi dan mencoba untuk menyebrang kali. Kemudian berdasarkan keterangan para saksi tersebut, bahwa terdapat 4 orang yang diselamatkan tim Patroli Perintis Presisi," jelasnya.

Namun demikian, belum diketahui pasti berapa total orang yang ikut terjun ke dalam sungai untuk melarikan diri dari tim patroli. Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.

Terkait patroli tersebut, polisi mengamankan 22 orang. Sebanyak tiga orang di antaranya sudah ditetapkan jadi tersangka lantaran kedapatan membawa senjata tajam.

Sementara itu, tujuh orang jasad yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi masih dilakukan proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati. Hingga kini sudah ada empat orang keluarga yang melaporkan kehilangan orang dan mendatangi RS Polri.

"Saat ini proses identifikasi terhadap jenazah masih berlangsung dalam 2 tahap. Pertama antemortem, adalah pengumpulan informasi sebelum kematian. sampai dengan saat ini sudah ada 4 keluarga yang melaporkan kehilangan keluarganya membawa data data. Dengan data antemortem itu kemudian dilakukan pemeriksaan postmortem, adalah menggunakan data dari kondisi jenazah. Pakaian yang digunakan jenazah saat itu, bentuk gigi, bagaimana kondisi jenazahnya," jelasnya.

(wnv/mea)

Read Entire Article