Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka-bukaan rencana pemerintah menambah 10% saham di PT Freeport Indonesia. Sejauh ini sudah ada 51% saham pemerintah di Freeport dan menjadi pemilik mayoritas.
Jokowi bilang, sejauh ini pemerintah dan Freeport masih melakukan negosiasi soal rencana tersebut. Dia bilang, negosiasi semacam ini memang butuh waktu lama.
Dia mencontohkan negosiasi yang dilakukan pemerintah saat melakukan penambahan saham Freeport menjadi 51% pada medio 2018. Menurutnya, kala itu negosiasi harus dilakukan dalam waktu tahunan dan berjalan alot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih dalam negosiasi. Dulu saat kita ambil 51% itu juga negosiasinya nggak sebulan dua bulan, tahunan, alot. Bukan hal gampang itu. Saat itu banyak yang pesimis, tapi saya waktu itu optimis kita bisa dapatkan saham mayoritas," beber Jokowi usai meresmikan Smelter Freeport Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024).
Sejauh ini proses negosiasi dilakukan Kementerian ESDM. Namun, memang dia meminta agar prosesnya dipercepat.
"Masih proses, nanti tanyakan prosesnya ke Pak Menteri ESDM, tapi saya minta secepatnya di-clearkan, karena smelter juga sudah jadi dan ini adalah milik Indonesia," ujar Jokowi.
Penambahan saham menjadi 61% itu dilakukan sejalan dengan rencana penambahan kontrak kerja Freeport di Indonesia selama 20 tahun. Soal perpanjangan kontrak juga masih dibahas di Kementerian ESDM.
"Masih dalam proses, tadi ditanyakan juga oleh Freeport, tapi masih diproses di ESDM," kata Jokowi.
(hal/ara)